Kegiatan PKM – Rehabilitasi kawasan mangrove untuk penanggulangan abrasi di Kab. Jeneponto

Sebagai salah satu ekosistem penting yang menghuni kawasan pantai, hutan mangrove memainkan peranan penting sebagai pelindung dari gelombang, badai, abrasi, intrusi air laut, perangkap sedimen, penyerap karbondioksida, dan stabilizer dan penyeimbang ekosistem melalui fungsinya dalam penyediaan nutrient dan fosfat, sebagai tempat pembibitan, sumber makanan dan bertelur bagi ikan, kepiting dan udang.

Namun, meningkatnya intensitas penebangan dan pemanfaatan mangrove untuk berbagai keperluan tanpa memperdulikan keberlanjutannya telah mengakibatkan kawasan mangrove rusak dan hilang, dan berakibat salah satunya kejadian abrasi yang telah menggerus kawasan pantai dan beberapa kawasan pertambakan masyarakat seperti yang terjadi di Desa Garassikang, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto.

Melalui kegiatan Program Kemitraan Masyrakat (PKM) yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Makassat (UNM) yang didanai oleh Direktorat Riset Pengabdian Masyarakat (DPRM) Kemenristek DIKTI tahun anggaran 2020, mendorong Abdul Malik dan Abd. Rahim, dosen dari Jurusan Geografi FMIPA dan Ekonomi FIS UNM yang melibatkan pemerintah desa setempat, masyarakat, dan kelompok mahasiswa pecinta alam “Kontur” jurusan Geografi UNM, melakukan kegiatan rehabilitasi (penanaman) mangrove untuk penanggulangan abrasi di kawasan pantai Desa Garassikang, Kecamatan Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto pada Senin 13 juli 2020.

Sebanyak 1.500 bibit mangrove dari jenis Rhizopora sp. yang diperoleh dari pembibitan mangrove di Desa Tongke-Tongke Kabupaten Sinjai, di tanam di kawasan pantai Desa Garassikang dengan jarak tanam 1m x 1m. Setelah 2 bulan dari sejak kegiatan penanaman ini, nantinya akan dilakukan monitoring dan pemeliharan guna melihat tingkat kelulusan hidup dan pertumbuhan bibit mangrove yang telah ditanam.

Semoga dengan kegiatan ini, selain dapat mencegah dan menanggulangi abrasi pantai yang terjadi, diharapkan dapat menjadi edukasi dan peningkatan kesadaran bagi masyarakat akan pentingnya bersama-sama menjaga dan mempertahankan hutan mangrove yang dimiliki demi untuk kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.