Prodi BK UNM Gelar PKM Pengembangan Life Skill dan Pencegahan Pernikahan Anak

 Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Makassar menggelar kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM), yang dilaksanakan pada tanggal 19-20 Juni dan dibuka Ketua UTBK UNM, Dr. Abdullah Sinring, M.Pd., yang dilaksanakan secara luring dan daring dan tetap mengacu pada protokol kesehatan saat pandemic covid-19.

Seminar tersebut dilaksanakan jurusan Psikologi Pendidikan bersama Unit Pelayan Teknis Bimibngan dan Konseling Universitas Negeri Makassar, serta Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UNM yang bekerja sama dengan Forum Anak Hasanuddin Tamalajjua Kabupaten Gowa dibawah Kordinasi Dinas Pelindungan Perempuan dan Anak (DP3A) Gowa.

Pelaksanaan PKM ini terdiri dari tiga bentuk kegiatan yang pertama “Pelatihan Bimbingan Life Skill” yang dikordinatori Drs. Muhammad Anas, M.Si dan Akhmad Harum, S.Pd., M.Pd.

Kegiatan PKM yang kedua adalah “Pelatihan Edukasi Pencegahan Pernikahan Anak” yang dikordinatori Nur Fadhilah Umar, S.Pd., M.Pd dan Suciani Latif, S.Pd., M.Pd. Kegiatan

PKM ketiga adalah “Bimbingan Karir Masa Depan” yang dikordinatori oleh Dr. Abdullah SInring, M.Pd dan Nur Fadhilah Umar, S.Pd., M.Pd.

Dalam sambutannya, Ketua UTBK UNM. Sabtu (19/6/2021) mengatakan bahwa pengembangan life skill dan mencegah pernikahan anak menjadi upaya yang penting dalam membantu anak suskses di masa depan.

Selama Pandemi covid-19, pernikahan anak semakin meningkat dan menjadi PR bagi dunia pendidikan termasuk masalah rendahnya life skill dalam belajar mengakibatkan anak mengalami stress belajar selama study from home (SFH).

“Oleh karena itu, dengan upaya mencegah pernikahan anak, dan bimibngan life skill menjadi beberapa upaya dalam mendorong kesuksesan anak dimasa depan.” Kata Ketua UTBK UNM

Sementara itu Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan UNM mengatakan bahwa acara yang dihelat ini sebagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan merupakan hasil deseminasi dari penelitian dosen di PT.

“Pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk mendorong pengembangan pribadi social bagi peserta didik khususnya pada pengurus forum anak, sehingga mereka dapat menularkan kegiatan positive bagi lingkungannya.” Kata dia.

Diketahui bahwa kegiatan PKM ini juga dihadiri pengurus forum anak yang terdiri daro 78 peserta dari berbagai sekolah SMP dan SMA di Kabupaten Gowa.

Adapun hasil kegiatan PKM ini disambut antusias tinggi dari anak-anak forum FAHASTA Gowa dimana tindak lanjutnya adalah pelaksanaan kegiaatan bimbingan life skill, pra-nikah dan karir masa depan secara luring oleh mahasiswa MBKM Program Kemanusiaan di Prodi Bimibngan dan Konseling, Universitas Negeri Makassar. (*/)

Program Kemitraan Masyarakat Kampus V Parepare UNM Resmi Dimulai

Kampus V Parepare UNM memulai program kemitraan masyarakat (PKM). Program tersebut dibuka oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Prof Bakhrani A Rauf melalui via zoom, Sabtu (7/8/2021).

Prof Bahkrani berpesan kepada peserta PKM untuk memberi yang terbaik ke masyarakat. Kata dia, PKM adalah momen dosen UNM memberi solusi atas masalah kualitas pendidikan di Parepare.

“Kita harus hadir memberi solusi kepada masyarakat. Khususnya para guru. Membagi ilmu tentang metode pembelajaran daring,” ujarnya.

Dia menyebutkan, bukan dosen jika tak mengabdi ke masyarakat. Itu merupakan tuntutan Tri Darma Perguruan Tinggi.

Selanjutnya, dia meminta kepada dosen peserta PKM untuk menjalin kerjasama yang baik kepada guru dan pemerintah setempat. “Tindaklanjuti program ini dengan MoA (Momerandum of Agreement). Supaya kerjasama berjalan lancar,” pesannya.

Pembukaan tersebut juga dihadiri Kepala Pusat PPM Terpadu UNM Syamsidah. Ia berharap PKM terpadu merupakan perwujudan tridarma perguruan tinggi dengan harapan memberi skil kepada guru dan siswa.

“Kita ingin program ini dapat berkelanjutan dan bisa jadi role model,” ucap dia.

Sementara itu, Rektor UNM, Prof. Husain Syam menyampaikan pesannya melalui ketua LP2M bahwa pandemi COVID-19 bukanlah penghalang dalam melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan penuh inovasi dan kreativitas. Ia juga berharap agar kegiatan PKM PNBP ini dapat terlaksana dengan baik.

“Kami harapkan ada keuntungan dengan PKM ini. Dengan program ini, guru-guru bisa dapat knowledge tentang penggunaan teknologi dalam pembelajaran,” tuturnya.

Koordinator Kampus V Parepare UNM Abdul Khalik menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak. Dia bersyukur dosen Kampus V UNM kembali dapat menjalani PKM dengan 8 judul.

Dia meminta dosen Kampus V Parepare UNM tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. “Laksanakan pengabdian sebaik-baiknya sehingga bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan kita,” tandasnya.

Turut hadir sejumlah dosen dan mahasiswa Kampus V UNM Parepare. Selain itu, guru dan sejumlah Kepala Sekolah Parepare juga turut mengikuti pembukaan PKM itu. (rdi)

Mendongeng Atasi Pengalaman Traumatis Anak-anak

Data menunjukkan bencana gempa bumi yang terjadi di Mamuju dan Majene Provinsi Sulawesi Barat pada bulan Januari 2021 masih menyisakan pengalaman traumatis yang berdampak munculnya gangguan stres pasca trauma (Stres Pascatrauma) terutama pada anak-anak dan remaja. Kondisi ini tentu memerlukan perhatian dari berbagai pihak terutama proses pemulihan traumatic yang dialami anak-anak.

Sebagai bentuk pengabdian masyarakat, Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar menyelenggarakan kegiatan “mendongeng” sebagai salah satu upaya mengatasi pengalaman traumatis pada anak-anak, khususnya anak anak korban gempa Mamuju Sulbar pada Januari lalu.

Kegiatan ini diselenggarakan secara virtual (zoom) selama tiga hari yakni pada 6–8 Agustus 2021 dengan menghadirkan pendongeng asal Makassar yakni Kak Heru dan Savira. Ada pun peserta kegiatan ini adalah 250 siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Wildan Mamuju yang telah menjadi korban gempa. Siswa yang mengikuti kegiatan ini mengisi pre dan post tes setiap harinya untuk melihat kebermaknaan dari pelaksanaan kegiatan ini.

Kegiatan dikoordinir oleh Eva Meizara Puspita Dewi, S.Psi., .M.Si., Psikolog.,Basti, S.Psi.,.M.Si. dan Eka Sulfartiningsih, S.Psi., M.Psi., Para psikolog ini mampu membuat eserta dan pihak sekolah merasa senang dengan kegiatan ini karena selaras dengan kurikulum muatan lokal sekolah yakni tanggap bencana dan dikemas dalam bentuk dongeng sehingga anak juga terhibur dan semakin pulih dari traumatis gempa. Demikian disampaikan Rahmad, S.Pd selaku kepala sekolah.

Mendongeng sebagai media untuk pemulihan trauma, diketahui telah menjadi kegiatan yang telah lama dipraktikkan dan berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan kesehatan seseorang khususnya anak-anak.

Selama mendongeng, anak-anak merasa sangat rileks dan terbawa ke dalam latar cerita yang dibawakan karena ketika mereka mendengarkan cerita, setiap anak memiliki imajinasi masing-masing terhadap tokoh dan latar dari cerita yang dibawakan. (rls)

Implementasikan Tri Dharma, Tim Dosen FPsi UNM Melaksanakan Pengabdian Masyarakat

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Tim Dosen Psikologi UNM: Eva Meizara Puspita Dewi, S.Psi., .M.Si., Psikolog.,Basti, S.Psi.,.M.Si., Tri Sugiarti, S.Psi., M.Pd. dan Eka Sulfartiningsih, S.Psi., M.Psi., Psikolog
Sumber: Dok. Tim Dosen

Tim dosen Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) bekerja sama dengan Asosiasi Psikologi Pendidikan Indonesia (APPI) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema “Dongeng sebagai Media Intervensi Sosial” di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Wildan, Mamuju, melalui Zoom Cloud Meeting pada Jumat-Minggu (06-08/08). 

Eva Meizara, atau kerap disapa Eva selaku Ketua Tim pelaksana, menjelaskan bahwa kegiatan ini pada dasarnya merupakan implementasi Tri Dharma perguruan tinggi oleh dosen-dosen FPsi UNM yang dilaksanakan tiap tahunnya. 

“Sebagai bentuk penerapan Tri Dharma, pengabdian kepada masyarakat, kegiatan seperti ini dilaksanakan setiap tahun. Dulu kami sempat lakukan dengan teman tunadaksa, pokoknya setiap tahun berubah karena pembelajaran itu bagi kita juga ada, bagi masyarakat juga ada,” jelas Eva. 

Eva menerangkan bahwa APPI mendukung dan membantu publikasi dari kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh tim dosen FPsi UNM, mengingat APPI memiliki kepedulian terhadap pendidikan anak. 

“Kami juga bekerjasama dengan APPI, mereka juga punya concern (baca: keprihatinan), kepedulian terhadap anak-anak dalam konteks pendidikan, utamanya pasca-bencana di Mamuju. Mereka banyak membantu, mereka membuat pamflet, background (baca: latar belakang), dokumentasi, kami sangat terbantu gitu,” terang Eva. 

Kegiatan pengabdian kali ini berfokus pada penerapan media dongeng, yang menurut tim pelaksana efektif untuk menarik perhatian anak-anak, dalam hal ini siswa-siswi kelas 4, 5 dan 6 SDIT Wildan, hingga akhir kegiatan. 

“Hari kedua dan ketiga ada dua ratusan siswa yang ikut, walaupun akhir pekan. Kami sangat senang, tidak ada yang keluar (dari Zoom) sampai akhir, kenapa? Karena ada kuisnya, ada games-nya (baca: permainannya), kemudian ada kejutan-kejutan dari pendongeng,” urai Eva. 

Melihat keefektifan metode yang diterapkan, Eva menjelaskan bahwa Kepala Sekolah SDIT Wildan tertarik untuk melaksanakan workshop dongeng untuk guru-guru agar dapat menciptakan lingkungan belajar yang interaktif bagi siswa-siswi SDIT Wildan, Mamuju. 

“Alhamdulillah setelah kegiatan dengan metode dongeng tadi itu, Kepala Sekolah begitu tertarik, bahkan dia akan melaksanakan workshop dongeng. Guru-guru akan diajarkan untuk mendongeng dari narasumber yang kami gunakan untuk kegiatan. Karena dia (Kepala Sekolah) merasa bahwa dongeng sangat efektif bagi media pembelajaran anak-anak,” jelas Eva. 

Selanjutnya, Eva berharap bahwa kegiatan pengabdian masyarakat mampu memberikan kontribusi pada permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, disamping menjadi pengalaman dan pembelajaran bagi tim dosen sendiri. 

“Harapannya, kami selaku dosen mampu memberikan kontribusi bagi permasalahan di masyarakat yang betul-betul membutuhkan ilmu kami. Kemudian harapannya kami juga banyak belajar dari setiap kegiatan pengabdian, dari tahun ke tahun,” harap Eva. (AR)

Dosen Sastra Daerah dan Teknik UNM Gelar Pelatihan Kecapi untuk Pemuda di Desa Paroto Soppeng

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Makassar yang dipimpin oleh Prof Dr H Bakhrani Rauf melalui Program Kemitraan Masyarakat, kembali menerjunkan timnya dalam merealisasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian kepada Masyarakat (PKM). 

Pengabdian kepada Masyarakat ini berupa pelatihan kecapi terhadap kelompok remaja pakkacapi Bugis yang diadakan pada 23 Juli 2021 lalu.

Pengabdian kepada Masyarakat ini berupa pelatihan kecapi terhadap kelompok remaja pakkacapi Bugis yang diadakan pada 23 Juli 2021 lalu.

Pelatihan dipimpin oleh Dosen Sastra sekaligus Ketua Pengabdi Dr Andi Agussalim AJ dan Dosen Teknik Prof Dr H Bakhrani Rauf bersama partisipan mahasiswa Muhammad Gusri Arjuna.

Dua tokoh Pakkacapi Bugis setempat, Daeng Sawaleng dan Daeng Tamrin turut diandilkan sebagai pelatih dalam kegiatan ini. 

Dengan tetap menjaga protokol kesehatan di masa pandemi, jumlah peserta pun dibatasi. 

Sejumlah remaja pakkacapi Bugis terhimpun untuk mengikuti kegiatan ini. 

Ketua Pemuda Penggerak Kebudayaan Desa Paroto Sutria membuka kegiatan sekaligus mengapresiasi pelatihan ini sebagai wujud nyata yang telah ia impikan bisa terjadi di desanya. 

Dalam kegiatan ini sungguh menarik kisah yang disampaikan tokoh Pakkacapi Bugis, Daeng Sawaleng. 

Daeng Sawaleng belajar dari pengalaman melihat pakkacapi Bugis semasa ia masih kecil. 

Dengan rasa penasaran ia pun sendiri membuat kecapi dengan menggunakan inti kayu nangka lalu merancang, memroses secara tradisional, hingga menyelesaiakan satu buah kecapi Bugisnya.

Kecapi buatannya diberi hiasan ukiran pada bagian kepala mirip anjong bola. 

Demikian pula Kisah Daeng Tamrin yang secara mandiri belajar kecapi tanpa guru.

Meskipun demikian, permainan kecapi kedua Pakkacapi ini, berhasil ditunjukkan dihadapan remaja desa Paroto. 

Andi Agussalim AJ selaku ketua dalam kegiatan pengabdian ini pun menunjukkan permainan kecapinya dalam beragam bentuk.

Seusai pertunjukan oleh dua tokoh pakkacapi Bugis dan ketua pengabdi, para remaja pun mulai menggeliat untuk bisa bermain lebih fasih seperti yang baru saja ditontonnya. 

“Pada kesempatan itulah, mereka dilatih dari teknik dasar hingga teknik menengah guna menguasai permainan kecapinya,” kata Andi Agussalim AJ dalam keterangan resmi yang diterima Tribun Timur, Sabtu (7/8/2021). 

Menurutnya antusias remaja dalam pelatihan ini sangat baik. 

Hal ini membuat Sutria termotivasi terus mendorong remaja Desa Paroto belajar lebih intensif kepada tokoh Pakkacapi Bugis setempat sebagai kelanjutan dari pelatihan ini.

“Semoga Program Kegiatan Mitra semacam ini dapat dilanjutkan di tahun berikutnya dengan jumlah peserta yang lebih besar lagi,” kata Sutria. (*)

ADAKAN PELATIHAN KECAPI, PKM UNM JALIN KERJA SAMA DENGAN PAKKACAPI BUGIS

Kelompok Program Kerja Mitra (PKM) Universitas Negeri Makassar (UNM) bekerja sama dengan kelompok Pakkacapi Bugis untuk memberikan pelatihan kecapi kepada Pemuda Penggerak Kebudayaan Desa Paroto Soppeng.

PKM kelompok Pakkacapi Bugis yang dipimpin oleh Andi Agussalim AJ selaku tim kerja Bakhrani Rauf ini mengadakan pelatihan yang menyajikan kisah dari pengalaman Pakkacapi Bugis dalam merealisasikan dirinya dari teknik pembuatan, metode permainan, hingga gaya pertunjukan yang unik dan menarik dari kecapi Bugis serta bertujuan memberi andil penting bagi pemertahanan kesenian tradisi yang selama ini mulai terancam punah.

Salah seorang mahasiswa UNM, Muhammad Gusri Arjuna, memandang kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk dari preservasi budaya.

“Kegiatan ini sangat menarik untuk diteruskan sebagai salah satu metode pelestarian permainan kecapi Bugis yang baik,” tuturnya.

Di sisi lain, Ketua Pemuda Penggerak Kebudayaan Desa Paroto, Sutria, berharap agar pelatihan seperti ini bisa terus digelar.

“Saya berharap kegiatan sejenis ini dapat terus diadakan di masa mendatang,” ungkapnya.R

Guru besar FISH UNM Paparkan Pentingnya Kurikulum

Laksanakan pengabdian di kabupaten Barru guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Makassar Prof. Dr. Andi Kasmawati, M.Hum. Jelaskan pentingnya pengembangan kurikulum.

Sabtu, (07/08/21) tim pengabdian FISH UNM yang diketuai guru besar PPKn Andi Kasmawati berlangsung kondusif. Kegiatan dilakukan secara langsung (luring) di SMP Negeri 1 Barru. Berhubung dilaksanakan pada masa PPKM maka peserta diwajibkan menaati protokoler kesehatan.

Pada awal interaksi dengan peserta ketua tim sekaligus sebagai narasumber menyampaikan mengapa penting melakukan pengembangan kurikulum.

Pengembangan kurikulum adalah satu kewajiban pelaksana pendidikan dalam menjamin kualitas proses dan output pendidikan. Oleh karena itu, kita perlu memeriksa kurikulum apakah masih relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Kemampuan dunia pendidikan termasuk sekolah menengah pertama bisa adaptif terhadap segala perubahan tergantung bagaimana kurikulumnya. Dalam penyusunan kurikulum paling tidak perlu mempertimbangkan empat komponen sebagai landasan.

“Landasan yang dimaksud yakni filosofis, yuridis, historis serta sosiologis. Keempat komponen ini mewakili keseluruhan aspek yang vital agar kurikulum yang dilahirkan bisa menjawab tantangan yang ada,” tutup Andi Kasmawati (*/Sopian)

Editor : Rahman

DOSEN UNM LATIH PTK GURU SMP/MTS KABUPATEN BARRU

Dosen Administrasi Perkantoran Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FIS-H) Universitas Negeri Makassar (UNM) Sirajuddin beserta tim mengadakan Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri I Barru , Sabtu (7/8).

Kegiatan yang dihadiri oleh Guru MGMP tingkat SMP/MTs Kabupaten Barru ini merupakan salah satu bentuk pengabdian seorang dosen yang dilaksanakan minimal setahun sekali dan beranggotakan tiga orang, yakni Sirajuddin, Supriadi, dan Dimas Aryo Sumilih.

Suasana saat berlangsungnya pelatihan Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri I Barru, Sabtu (7/8). Foto: Dokumentasi Pribadi

Sekretaris sertifikasi dosen UNM, mengungkapkan bahwa PTK memiliki peran penting untuk membantu guru menghadapi masalah yang terjadi di kelas.

“PTK ini sangat penting karena guru setiap waktu berhadapan dengan situasi kelas termasuk kelas virtual,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa seorang harus peka terhadap masalah yang terjadi saat belajar.

“Seorang guru penting untuk peka terhadap berbagai masalah yang berkembang dalam situasi belajar termasuk kondisi akhir-akhir ini,” tambahnya.

Sementara itu, salah seorang peserta, Arfah, mengatakan bahwa kegiatan ini berbeda dengan kegiatan PTK lainnya karena materi yang dibawakan sangat membantu para guru untuk mengatasi masalah di kelas.

“Kami memang sudah terbiasa dengan istilah PTK tapi apa yang dijelaskan pemateri bisa jadi inspirasi dalam mengatasi masalah kelas yang berkembang sejak masa virtual,” ujarnya.

Rilis: FIS-H UNM

Dosen Muda FISH UNM Berbagi Tips Penulisanan Ilmiah dan Publikasi di Barru

Makassar – Guru MGMP se – Kabupaten Barru hari ini sabtu (07/08/21) mengikuti pelatihan penulisan karya ilmiah. Pelatihan ini adalah inisiasi tim PkM Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar. Kegiatan ini merupakan sala-satu peran publik dosen sebagai tanggung jawab tridharma perguruan tinggi.

Pemilihan tema pengabdian ini adalah hasil observasi masalah bahwa guru-guru masih banyak yang belum terampil menulis karya ilmiah. Demikian penyampaian Sopian Tamrin, S.Pd.,M.Pd sala-satu tim pengabdian ini.

Dalam presentasinya tim pengabdian FISH UNM ini memaparkan struktur kepenulisan ilmiah. Beberapa bagian yang dimaksud yakni sebagai berikut : Pendahuluan, Kajian Pustaka, Metodologi, Hasil dan Pembahasan serta penarikan kesimpulan.

Pada bagian pendahuluan peserta diberikan kiat bagaimana menemukan masalah, menentukan urgensi, serta kebaharuan. Jika indikator ini terpenuhi maka pertanyaan tentang mengapa tema itu diangkat/dipilih juga bisa terjawab. Tutur Sopian Tamrin.

Sementara itu, bagian metodologi hingga pembahasan dijelaskan oleh Sulmiah, S.Pd.,M.A.P. dosen administrasi negara FISH UNM. Selain itu juga diberikan juga gambaran singkat mengenai bagaimana kiat melakukan publikasi tulisan pada jurnal.

“Hal tersebut dianggap penting agar karya guru bisa diakses oleh banyak kalangan. Selain itu, memang sudah menjadi kebutuhan guru untuk kenaikan pangkat dll” jelas Rusdi, S.Si.,M.Sc. selaku anggota tim dan dosen PIPS FISH UNM.

Kegiatan ini dikemas secara luring di SMP 1 Negeri Barru dengan taat protokoler kesehatan.  Peserta yang mengikuti kegiatan  pelatihan sangat antusias.

“Kami amat berterimakasih karena tim PkM dari UNM bersedia berbagi materi baik ini dengan kami” tutur Abustan, M.Pd. Peserta dari sekolah SMP Negeri 1 Barru.

PkM di Barru, Ima Kesuma Bicara Pokok Pikiran Pemajuan Budaya Sulsel

Berangkat dari kegelisahan eksistensi budaya di Sulawesi – selatan, guru besar pendidikan sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Makassar Prof. Dr. Andi Ima Kesuma, M. Pd. melaksanakan pengabdian masyarakat di Barru (07/08/21).

Dalam pembuka percakapan, wakil Dekan IV FISH UNM ini menyampaikan mengapa kita perlu tahu kondisi kebudayaan? Ditengah era globalisasi menerpa seluruh aspek keseharian kita menjadi penting melihat bagaimana ketangguhan/ketahanan masyarakat saat berhadapan dengan arus tersebut.

Selain itu, beliau menjelaskan bagaimana dalam catatan sejarah kita pernah menjadi satu imperium besar diantara kerajaan Majapahit di Jawa, Sriwijaya di Sumatera, dan kita sendiri Bugis pada Semenanjung Melayu.

“Kita punya banyak warisan nilai kebudayaan tapi kenyataannya tidak hidup dalam kehidupan masyarakat. Malahan yang terjadi adalah mengadopsi corak budaya luar sebagai laku seharian, seperti korea dan nilai budaya barat lainnya,” papar Andi Ima

Materi pemajuan budaya yang disampaikan pada sosialisasi ini diarahkan pada internalisasi nilai pada kurikulum pendidikan khususnya pada tingkat sekolah menengah pertama (SMP/MTs). Langkah tersebut sangat penting karena tumpuan pembentukan karakter ada di sekolah dan guru memiliki peran besar untuk itu.

Kegiatan PkM ini berlangsung khidmat dan ikuti oleh puluhan peserta dengan mengikuti protokoler kesehatan secara ketat. (*)