LP2M UNM Terapkan Bonsai Imitasi dari Akar dan Tangkai Kayu pada Binaan Lapas Narkotika

Makassar – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Makassar (UNM) melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) melalui penerapan Bonsai Imitasi dari Akar dan tangkai kayu kepada warga Binaan Lapas Bollangi Kabupaten Gowa.

Kegiatan yang berlangsung di Lapas Bollangi ini dikoordinatori Ali Latif Amri dan didampingi langsung oleh ketua LP2M UNM yaitu Bakhrani Rauf Sabtu (19/10) lalu.

Ali Latif Amri mengatakan, tujuan dilaksanakannya kegiatan ini untuk memberikan pelatihan kepada warga lapas tentang pemanfaatan akar dan tangkai kayu dalam pembuatan bonsai.

“Tujuaanya yaitu melatih kepada warga binaan lapas narkotika Bollangi dengan memanfaatkan akar dan tangkai kayu yang ada disekitar lingkungan menjadi sesatu yang bermaanfaat yaitu pohon bonsai,” ucapnya.

Ia menambahkan, mulai dari tahap pemotongan hingga tahap finishing ia berikan langsung kepada warga binaan lapas agar mengetahui langsung proses pembuatan bonsai. “Kami juga memberikan pelatihan langsung bagaimana cara pembuatan bonsai imitasi dari limbah akar dan tangkai kayu mulai dari desain, memotong, dan membersihkan akar dan tangkai kayu, membentuk, memasang rangka, mengebor dan memasang daun dan kembang menggunakan lem korea dan lem fox, sampai ke pekerjaan tahap finishing,” bebernya.

Ketua LP2M, Bahrani Rauf mengatakan, kegiatan PKM ini sangat bagus dan mendapat respon positif dari warga binaan lapas Bolangi dilihat dari antusias warga bianaan untuk mengikuti kegiatan ini.

Masyarakat yang telah mengikuti pelatihan ini akan mendapatkan keterampilan yang dapat bernilai seni dan ekonomi yang nantinya akan melanjutkan kelangsungan hidup.

“Pelatihan pembuatan bonsai imitasi dari limbah akar dan ranting kayu ini mendapat respon yang sangat baik, karena mereka dilatih keterampilan membuat kerajinan yang dapat bernilai seni dan bernilai ekonomi,” tambahnya.

Eks Wakil Dekan (WD) III Fakultas Teknik (FT) ini beraharap, setelah mereka lepas dari lapas ini, mereka mampu berwirausaha dan mendapatkan pundi-pundi uang dari hasil karya ciptanya sendiri,

“Harapan setelah warga binaan bebas dari lembaga pemasyarakatan, mereka dapat berwirausaha bonsai imitasi sehingga dapat mengahasilkan uang untuk kebutuhan dirinya dan keluarganya,” harapnya