FMIPA UNM Laksanakan Pendampingan dan Pelatihan Guru Matematika di Malino

Jurusan Matematika FMIPA UNM kembali mengadakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Terpadu di Malino, Kabupaten Gowa tepatnya di SMAN 5 Gowa pada hari Sabtu, 24 Agustus 2019.

Kegiatan tersebut terlaksana berkat kerjasama Jurusan Matematika FMIPA UNM dengan Dinas Pendidikan Wilayah Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa.

Kegiatan yang diikuti oleh guru matematika yang bergabung dalam MGMP se-kabupaten Gowa ini bertujuan untuk membantu guru-guru pada tingkat sekolah menengah untuk meningkatkan profesionalisme sebagai seorang pendidik dalam  menjalankan tugas-tugasnya.

Dalam acara pembukaan, sekretaris LP2M UNM, Prof. Dr. Usman Mulbar, M.Pd. berharap ada tindak lanjut setelah kegiatan ini yang dimotori oleh guru dalam proses pembelajaran.

“Semoga setelah kegiatan ini ada tindak lanjut yang dimotori oleh guru matematika untuk pembinaan secara intensif agar melahirkan karya-karya inovatif dalam proses pembelajaran seperti penggunaan teknologi, pembelajaran berbasis proyek, dll.” Tuturnya.

Adapun judul PKM di Malino beserta narasumber ahlinya adalah sebagai berikut:

  • PKM Pelatihan Analisis Validasi Instrumen bagi Guru SMA Negeri 5 Gowa oleh H. Sukarna, S.Pd., M.Si., Dr. Muhammad Darwis, M.Pd., dan Dr. Ilham Minggi, M.Si.
  • Kelompok Guru Matematika Kecamatan Tinggi Moncong untuk Pelatihan Geogebra oleh Dr. Asdar, M.Pd., Dra. Rosidah, M.Si., dan Fajar Arwadi, S.Pd., M.Sc.
  • PKM Peminimalisiran Penggunaan Software Bajakan Melalui Pelatihan Software Open Source Bagi Guru SMP Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan oleh Dr. Maya Sari Wahyuni, S.T.,M.Kom., Sulaiman, S.Si.,M.Kom.,MM, dan Dr. Rahmat Syam, S.T.,M.Kom.
  • PKM Pelatihan Pelaporan dan Administrasi Data Akademik Berbasis Microsoft Excell Bagi Guru SMP di Kabupaten Gowa oleh Sutamrin, S.Si., M.Pd., Dr. Djadir, M.Pd., dan Syamsuddin Mas’ud S.Pd., M.Sc.
  • PKM Pelatihan Pengolahan dan Analisis Data Hasil Penelitian Menggunakan Perangkat Lunak Excell untuk Guru Sekolah Menengah di Tinggimoncong Gowa oleh Drs. Muhammad Dinar, M.Pd., Dr. Rusli, M.Si., dan Irwan, S.Si., M.Si.
  • PKM Pelatihan Perancangan Pembelajaran Matematika Berbasis Proyek Sebagai Upaya Penanaman Karakter Siswa SMP di Kabupaten Gowa oleh Dr. Awi Dassa, M.Si., Said Fachry Assagaf, S.Pd., M.Sc., dan Muh. Husnul Khuluk, S.Pd., M.Sc.
  • PKM Penerapan Asesmen Berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom pada Pembelajaran oleh Syahrullah Asyari, S.Pd., M.Pd., Dr. Awi Dassa, M.Si., dan Prof. Dr. Nurdin, M.Pd.

Sebanyak 79 peserta yang dibagi ke dalam 7 kelompok untuk mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari narasumber yang berbeda-beda tiap kelompok. Pada bagian akhir acara, masing-masing kelompok melakukan sesi foto bersama dengan dosen-dosen jurusan Matematika FMIPA UNM.

KKN PPM UNM Latih Warga Manfaatkan Limbah Plastik

Foto utama

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Negeri Makassar (UNM) Tahun 2019 di Kabupaten Takalar Galesong Utara tepatnya di Desa Aeng Batu-Batu mengadakan Pelatihan dan Pameran dalam rangka pemanfaatan limbah plastik.

Sesuai dengan tema kegiatan KKN PPM ini “Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Pantai Dalam Memanfaatkan Limbah Plastik Sebagai Pengembangan Unit Usaha, Pengelolaan Sumber Energi Alternatif, dan Seni Kerajinan di Kabupaten Takalar ”Kegiatan yang di laksanakan pada Minggu 04 Agustus 2019 ini dihadiri oleh kuranglebih 30 orang, terkhusus Komunitas Pemuda dan Ibu PKK Desa Aeng Batu-Batu.

Adapun rangkaian kegiatannya yaitu pameran kerajinan yang terbuat dari limbah plastik, Pelatihan pembuatan kerajinan serta Pengenalan alat penyulingan Limbah Plastik menjadi Bahan Bakar Minyak.

Supriyadi selaku Koordinator Desa menjelaskan bahwa Pelatihan dan Pameran yang dilakukan ini bertujuan untuk melatih Masyarakat setempat mengenai pemanfaatan limbah plastik yang menjadi masalah di Desa Aeng Batu-Batu.

“Melihat bahwa di Desa ini limbah plastik menjadi masalah yang cukup penting untuk diatasi, sehingga dengan adanya kegiatan Pelatihan dan Pameran Pemanfaatan limbah plastik kami berharap Masyarakat di Desa Aeng Batu-Batu ini mampu lebih kreatif dalam mengolah limbah plastik menjadi sesuatu yang bernilai dan bermanfaat bagimereka,” jelasnya.

Dalam kegiatan ini dipamerkan sekitar 20 kerajinan yang terbuat dari limbah plastik di antaranya bunga yang terbuat dari botol plastik, tempat sampah dari tutup botol, juga berbagai kerajinan dari kantong dan plastik makanan. Bunda Galah selaku Ibu Ketua PKK di Desa Aeng Batu-Batu mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN PPM UNM.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat desakami, terutama yang bertempat tinggal di sekitar pesisir pantai, pemanfaatan limbah plastik untuk kerajinan sangat berdampak positif yaitu dapat mengurangi limbah plastik yang biasanya di buang di pinggir pantai dan sekarang dibuat kerajinan” tuturnya.

Selain melakukan Pelatihan dan Pameran, dalam kegiatan yang bertempat di Balai Pertemuan Desa Aeng Batu-Batu itu Mahasiswa KKN PPM UNM memperkenalkanalat penyulingan limbah plastik kepada masyarakat. Alat penyulingan yang di rakit sendiri ini menghasilkan bahan bakar minyak berupa solar.

“Dalam perakitan alat penyulingan limbah plastik ini dilakukan sekitar 5 kali uji cobahingga diyakini bahwa alat yang dibuat dapat menghasilkan bahan bakar. Ide awal dalam pembuatan alat penyulingan ini merupakan gagasan dari Dosen Pembimbingkami yaitu Ibu Mantasia,S.Pd.,M.T ” jelas Supriyadi.

Respon masyarakat terhadap alat penyulingan limbah plastik yang di buat oleh Mahasiswa KKN PPM UNM sangat positif. Terlihat dari antusias warga dalam menghadiri pelatihan dan pameran yang diadakan. Bagi warga adanya kegiatan tersebut memberi mereka pengetahuan lebih tentang pemanfaatan limbah plastik yang menjadi masalah di Desa Aeng Batu-Batu

Melalui PKM, Mahasiswa KKN PPM UNM Gelar Penyuluhan Kesehatan

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan masyarakat (KKN-PPM) desa Tadangpalie Kec. Sabbangparu Kab. Wajo Universitas Negeri Makassar (UNM)  menyelenggarakan penyuluhan kesehatan lingkungan masyarakat dan wawasan kewirausahaan kepada masyarakat desa.

Kegiatan penyuluhan dilakukan di kantor desa pada Senin, (29/7). Pada kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Tadangpalie, Kepala BPD desa Tadangpalie beserta jajarannya, dan puluhan masyarakat desa.

Kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat yang sempat hadir.
Materi penyuluhan ini dibagi dua materi masing-masing disampaikan oleh peserta KKN-PPM UNM 2019 yaitu saudara Ahmad Akbar (penyuluhan Kesehatan Lingkungan) dan Nurhidayatullah (Wawasan Kewirausahaan).

Panguriseng selaku kepala Desa Tadangpalie mengaku sangat berterima kasih atas kehadiran mahasiswa di desanya ini. Menurutnya, mahasiswa KKN UNM sudah menunjukkan kreatifitas dan pengabdiannya secara nyata ditengah-tengah masyarakat.

“Terima kasih yang setinggi-tinggginya saya haturkan kepada anandaku mahasiswa KKN PPM UNM yang telah bekerja keras untuk menyelenggarakan kegiatan ini. Hal ini, merupakan bukti kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat yang ada di desa Tadangpalie,” tutur Kepala Desa yang telah menjabat selama 30 tahun.

Mahasiswa KKN PPM UNM Latih Membuat Pupuk Organik Cair Bagi Masyarakat Wajo

Mahasiswa kuliah kerja nyata pembelajaran pemberdayaan masyarakat (KKN-PPM) Universitas Negeri Makassar (UNM) melaksanakan pelatihan pembuatan pupuk organik cair di Dusun Toddasalo, Desa Tadangpalie, Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo. Kegiatan dilakukan pada Sabtu, (24/8).

Pelatihan ini mengambil lokasi di halaman rumah bapak Kepala Desa Tadangpalie dan diikuti puluhan masyarakat setempat. Adapun pelatihan ini dilakukan untuk melatih masyarakat dalam membuat pupuk organik yang ramah lingkungan dan bersifat ekonomis.

Nidar selaku kepala Dusun Abbanuang di Desa Tadangpalie, turut mengapresiasi kegiatan tersebut.

“Sangat bermanfaat serta menambah wawasan warga desa tadangpalie dalam pembuatan pupuk. Setelah melihat ini mereka bisa melakukannya sendiri terutama untuk pupuk kompos dan pupuk cair,” ujarnya.

Masyarakat desa sangat bangga dengan diadakannya pelatihan ini. Hal ini tentu membuat masyarakat setempat mendapat pengetahuan tambahan tentang cara pengelolaan pertanian yang baru melalui pembuatan pupuk organik cair.

Setelah kegiatan praktek pembuatan pupuk organik selesai, dosen pembimbing KKN PPM UNM juga menyerahkan kepada Kepala Desa Tadangpalie sebuah alat teknologi tepat guna pengasapan ikan sederhana. Diharapkan alat tersebut mampu mengembangkan perekonomian desa dan membuat desa menjadi desa mandiri.

Kegiatan pelatihan dibawah bimbingan dosen UNM, yaitu Bapak Drs Marsud Hamid M. Kes.

Melalui PKM, Mahasiswa KKN PPM UNM Latih Warga Manfaatkan Limbah Plastik di Takalar

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Negeri Makassar (UNM) Tahun 2019 di Desa Aeng Batu-Batu, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar.

KKN PPM UNM di lokasi ini mengadakan Pelatihan dan Pameran dalam rangka pemanfaatan limbah plastik, sesuai dengan tema kegiatan KKN PPM ini “Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Pantai Dalam Memanfaatkan Limbah Plastik Sebagai Pengembangan Unit Usaha, Pengelolaan Sumber Energi Alternatif, dan Seni Kerajinan di Kabupaten Takalar”

Kegiatan yang berlangsung Minggu (4/8/2019) ini dihadiri oleh kurang lebih 30 orang, terkhusus Komunitas Pemuda dan Ibu PKK Desa Aeng Batu-Batu.

Adapun rangkaian kegiatannya yaitu pameran kerajinan yang terbuat dari limbah plastik, Pelatihan pembuatan kerajinan serta Pengenalan alat penyulingan Limbah Plastik menjadi Bahan Bakar Minyak.

Supriyadi selaku Koordinator Desa menjelaskan bahwa Pelatihan dan Pameran yang dilakukan ini bertujuan untuk melatih Masyarakat setempat mengenai pemanfaatan limbah plastik yang menjadi masalah di Desa Aeng Batu-Batu.

“Melihat bahwa di Desa ini limbah plastik menjadi masalah yang cukup penting untuk diatasi, sehingga dengan adanya kegiatan Pelatihan dan Pameran Pemanfaatan limbah plastik kami berharap Masyarakat di Desa Aeng Batu-Batu ini mampu lebih kreatif dalam mengolah limbah plastik menjadi sesuatu yang bernilai dan bermanfaat bagi mereka,” jelasnya, Senin (5/8/2019).

Dalam kegiatan ini dipamerkan sekitar 20 kerajinan yang terbuat dari limbah plastik di antaranya bunga yang terbuat dari botol plastik, tempat sampah dari tutup botol, juga berbagai kerajinan dari kantong dan plastik makanan.

Bunda Galah selaku Ibu Ketua PKK di Desa Aeng Batu-Batu mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN PPM UNM.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat desa kami, terutama yang bertempat tinggal di sekitar pesisir pantai, pemanfaatan limbah plastik untuk kerajinan sangat berdampak positif yaitu dapat mengurangi limbah plastik yang biasanya di buang di pinggir pantai dan sekarang dibuat kerajinan,” tuturnya.

Selain melakukan Pelatihan dan Pameran, dalam kegiatan yang bertempat di Balai Pertemuan Desa Aeng Batu-Batu itu Mahasiswa KKN PPM UNM memperkenalkan alat penyulingan limbah plastik kepada masyarakat. Alat penyulingan yang di rakit sendiri ini menghasilkan bahan bakar minyak berupa solar.

“Dalam perakitan alat penyulingan limbah plastik ini dilakukan sekitar 5 kali uji coba hingga diyakini bahwa alat yang dibuat dapat menghasilkan bahan bakar. Ide awal dalam pembuatan alat penyulingan ini merupakan gagasan dari Dosen Pembimbing kami yaitu Ibu Mantasia,S.Pd.,M.T,” jelas Supriyadi.

Respon masyarakat terhadap alat penyulingan limbah plastik yang di buat oleh Mahasiswa KKN PPM UNM sangat positif. Terlihat dari antusias warga dalam menghadiri pelatihan dan pameran yang diadakan.

Bagi warga adanya kegiatan tersebut memberi mereka pengetahuan lebih tentang pemanfaatan limbah plastik yang menjadi masalah di Desa Aeng Batu-Batu.

Mahasiswa FIK UNM Ikuti Sosialisasi Senam Aerobik

Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Makassar (UNM) mensosialisasikan Senam Aerobik berbasis keterampilan gerak kepada mahasiswa FIK UNM, Senin, (29/4/2019).

Kegiatan tersebut merupakan  Program Kemitraan Masyarakat yang diusung Drs. Baharuddin, M. Pd. dan Dr. Nukhrawi Nawir, M. Kes., AIFO.

Baharuddin menuturkan kebanyakan mahasiswa masih belum dapat menciptakan gerakan aerobik yang kreatif. olehnya, dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa mampu mempraktikan gerakan dengan baik.

“Sebagian besar peserta belum mampu mengkombinasikan gerakan dengan musik yang berbeda, sehingga terkesan menghafal,” ujar dosen FIK UNM ini.

Lebih lanjut, melalui kegiatan ini mahasiswa mampu menciptakan gerakan senam aerobik dengan baik dan benar, sesuai dengan kaidah keterampilan gerak.

“Peserta diharapkan mampu menggabungkan gerakan sehingga menjadi rangkaian gerak yang menarik dan mampu tampil sebagai instruktur dengan performa yang baik,” lanjutnya.

Pada kegiatan tersebut peserta diberikan gerakan tangan & kaki kemudian secara bertahap dibimbing untuk dapat merangkaian gerakan dasar dan pada akhirnya dapat mencipta gerakan senam aerobik sesuai dengan kaidah senam aerobik yang berbasis pada keterampilan gerak.

Kegiatan ini dilakukan kurang lebih selama 3 bulan, dengan metode demonstrasi.

LP2M UNM Guru SMK Workshop Penyusunan Soal Taraf Berfikir Tinggi

Dalam rangka peningkatan kompetensi guru dalam pembelajaran, Lembaga  Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Makassar (UNM) kerjasama guru-guru SMK Program keahlian teknologi konstruksi dan properti melakukan workshop penyusunan soal yang dapat  mengukur keterampilan berfikir taraf tinggi yang dikenal dengan istilah High Order Thinking Skill (HOTS).

Ketua LP2M UNM, H Bakhrani A. Rauf mengatakan,kegiatan seperti ini akan terus dilaksanakan guna mendukung  pemerintah dalam membangun dan memperbaiki kualitas guru, agar lebih berkompeten dalam bidang masing- masing.

“Kegiatan ini dilaksanakan dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman guru SMK program keahlian Teknologi  Konstruksi dan Properti dalam menyusun soal berbasis HOTS. Penerapan kurikulum 2013 pada semua jenjang  pendidikan dasar dan menengah sangat menghendaki agar pembelajaran dan evaluasi pembelajaran dapat
dilakukan dengan mengukur taraf berfikir tingkat tinggi,” katanya.

Sementara itu, Salah Satu Dosen Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan (PTSP), Anas Arfandi mengatakan, tim pelaksana dari dosen jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, memberikan waktu  selama 3 kali pertemuan kepada peserta yang sebagian diantaranya juga mengikuti Pendidikan profesi guru di
Universitas Negeri Makassar.

“Dengan kegiatan ini, para peserta mengharapkan agar kegiatan ini dapat berlanjut dan dilakukan secara rutin  dalam meningkatkan kapasitas guru dalam menguasai materi pelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik  mereka,” ujarnya.

Dia pun juga berharap, LP2M UNM dapat melaksanakan hal yang sama pada beberapa mata pelajaran lainnya  untuk mengatasi keterbatasan yang dialami guru dan peserta didik di SMK dalam meningkatkan kompetensi  mereka.

Melalui PKM, Mahasiswa KKN-PPM UNM Latih Diversivikasi Produk Perikanan di Pangkep

Sebanyak 25 orang mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Pembelajaran Masyarakat (KKN PPM) Universitas Negeri Makassar (UNM) gelar usaha diversifikasi produk perikanan. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Desa Mandalle Kabupaten Pangkep, Minggu (28/7).

Adapun item dalam kegiatan tersebut yaitu pelatihan pembutan nugget dari olahan ikan bandeng, yang diawali dengan pemberian materi, kemudian pembuatan, hingga pengemasan nugget ikan bandeng. Pelatihan ini dilaksanakan sebagai bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi  yang mengarah ke pemberdayaan masyarakat secara langsung dalam hal menerapkan ilmu dan pengalaman baru serta menumbuh kembangkan usaha kreatif lokal di desa Mandalle.

Antusias masyarakat yang besar ditunjukkan oleh kehadiran masyarakat sekitar khususnya para ibu rumah tangga, komunitas wanita, hingga siswa- siswi sekolah menengah yang turut andil dalam kegiatan ini.

“Hal yang sangat menarik untuk masyarakat dari kegiatan ini, khususnya bagi kalangan wanita sebagai ajang memperkaya pengalaman agar kedepannya bisa menjadi ibu rumah tangga yang tidak hanya terampil memasak tapi juga terampil dalam berwirausaha,” ujar ketua PKK desa Mandalle.

Pembutan nugget dari ikan bandeng dilatar belakangi oleh mayoritas petani tambak yang membudidayakan ikan bandeng. Selain dari diversifikasi program perikanan, dilaksanakan pula program kerja tambahan yang diusung oleh mahasiswa KKN PPM setelah di adakan observasi kebutuhan masyarakat  di desa Mandalle.

Sejumlah program kerja tambahan telah di laksanakan oleh mahasiswa KKN PPM UNM seperti, bimbingan mengaji, mengajar di sekolah, pelatihan pembutan pupuk kompos dan taman sayur herbal. Kepala desa MandalleAbd Rahman Aso dalam sambutannya  berharap semua program kerja yang di usung oleh mahasiswa KKN PPM dapat berjalan dengan baik.

“Kami mendukung segalah program kerja yang di usung oleh adik-adik mahasiswa KKN PPM UNM karena pastinya program kerja ini juga untuk masyarakat kami,” tuturnya.

Melalui PKM, KKN PPM UNM Latih Warga Barru Buat Pupuk Bokashi dan Organik Cair

Mahasiswa KKN PPM UNM Latih Warga Barru Buat Pupuk Bokashi dan Organik Cair

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Negeri Makassar (UNM)  pelatihan pembuatan pupuk organik cair dan bokashi 

Mahasiswa yang KKN  Dusun Kaworo, Desa Pancana, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru tersebut, dibawah bimbingan Dosen UNM, Ernawati S Kaseng.

Pelatihan yang diikuti 39 peserta ini bertujuan untuk melatih masyarakat dalam membuatan pupuk organik demi mengalihkan dari penggunaan pupuk anorganik.

Kepala Dusun Kaworo Desa Pancana, Mashir turut mengapresiasi kegiatan tersebut.

“Bagus, menambah wawasan warga dusun Kaworo dalam pembuatan pupuk, setelah melihat ini mereka bisa melakukannya terutama untuk pupuk kompos dan pupuk cair ini,” katanya dalam rilis yang diterima Tribun Timur, Kamis (25/7/2019).

Penanggungjawab Pelatihan, Suhardi Aldi, berharap pelatihan pembuatan pupuk organik cair tersebutdapat mengurangi penggunaan pupuk kimia.

“Pupuk bokashi dan pupuk organik cair untuk digunakan dalam pertanian,” katanya.

“Sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia. Bahkan dapat beralih ke penggunaan pupuk organik yang memiliki dampak yang sangat baik pada tanaman pertanian,” ujarnya.

Salah seorang peserta pelatihan, Ibrahim, yang juga berprofesi sebagai petani ini bersyukur dengan adanya pelatihan tersebut.

Pasalnya ia mengaku pupuk organik cair dapat mengurangi penggunaan pupuk pabrik.

“Saya sangat berterimakasih kepada mahasiswa KKN yang masuk ke daerah kami,” lanjutnya.

“Dan bisa memperlihatkan cara-cara membikin pupuk organik karena selama ini kami pakai pupuk produksi pabrik,” jelasnya.

KKN-PPM UNM Ajar Warga Desa Aka-akae Kabupaten Sidrap Buat Filtrasi Air Sederhana

UNM

Meningkatkan kualitas air menjadi program kerja utama mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Negeri Makassar (UNM) di Desa Aka-akae Kecamatan Watang Sidenreng, Kabupaten Sidrap.

Di daerah ini masyarakat mengalami masalah air yang masih mengandung zat kapur dan tidak baik dikonsumsi.

”Air adalah kebutuhan pokok bagi kehidupan, tidak hanya manusia, tetapi semua mahluk hidup membutuhkannya. Tetapi jika air mengandung zat kapur maka kehidupan juga akan terpengaruh. Jadi betapa pentingnya air di dalam kehidupan,” kata Dosen Pembimbing Lapangan, Ishak.

Ia mengatakan hal itu saat pendemonstrasian alat filtrasi air di Aula Kantor Desa Aka-akae, Sabtu, 27 Juli 2019.

Selain itu, kata Ishak, penggunaan air yang mengandung kapur jika dikonsumsi dalam jangka pendek, dapat mengakibatkan penyakit seperti muntaber, diare, kolera,tipus dan disentri.

“Sedangkan penggunaan dalam jangka panjang dapat mengakibatkan penyakit keropos tulang, kerusakan gigi,kerusakan ginjal dan hati,” terangnya.

Lanjut Ishak, bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan alat itu yaitu berupa wadah, pipa, penyaring, pasir silica, dan karbon aktif.

”Semua bahan-bahan tersebut bisa diperoleh di toko kimia,” ujarnya.

”Sangat mudah dalam proses pembuatannya, tetapi hasil saringannya sangat menakjubkan, bahkan air yang sangat keruh dan berwarna kuning pun bisa menjadi sangat bersih dan jika dilihat dengan kasat mata tidak ada perbedaan dengan air mineral kemasan yang dijual di minimarket,” lanjutnya.

“Kalau kita beli galon, belum tentu penyaringnya itu selalu dibersihkan. Jadi lebih aman kalau punya alat sendiri dirumah,” ujar Hasna.

Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Desa Aka-akae Muhammad Husni mengatakan bahwa sudah sepatutnya membenahi lingkungan di desa termasuk air bersih.

Desa yang berpenduduk sekitar 1481 orang itu, kata Husni, jika dilihat sepintas air yang digunakan warga cukup jernih, namun berdasarkan hasil observasi masih mengandung zat kapur yang cukup tinggi dan PH rendah.

“Sistem penjernihan ini akan kami coba untuk terapkan disini, jika memungkinkan akan kami kolaborasikan dengan BUMDes,” katanya.

Pendemonstrasian diakhiri dengan penyerahan alat secara simbolis kepada Pjs Kepala Desa Aka-akae Muh Husni, dan diharapkan dapat menjadi contoh bagi warga lainnya untuk diterapkan di rumah masing-masing.