“Komitmen Terwujud! Tim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat Berantas Banjir Berkelanjutan di Kota Makassar”

Oleh: Ir. Rahmansah, S.Pd., S.T., M.T., IPM.

Kota Makassar, 2 September 2023 – Hari ini, sebuah upaya dalam penanganan banjir secara berkelanjutan telah terlaksana di Kecamatan Manggala, Kota Makassar. Tim yang terdiri dari para akademisi telah menyelenggarakan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) dengan judul “Penanganan Banjir Secara Berkelanjutan pada Lingkungan Perumahan.” Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada masyarakat dalam menjaga lingkungan perumahan agar terhindar dari risiko banjir yang sering terjadi.

Tim pelaksana kegiatan ini dipimpin oleh Ir. Rahmansah, S.Pd., S.T., M.T., IPM., sebagai ketua tim, dengan Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Ardi, M.S., sebagai anggota tim dari Universitas Negeri Makassar, dan Isymiarni Syarif sebagai anggota tim pelaksana dari Universitas Islam Makassar.

Ir. Rahmansah, S.Pd., S.T., M.T., IPM., dalam pemaparannya menekankan empat aspek penting, termasuk:

Sistem Pemeliharaan Drainase Berkelanjutan: Para mitra diberikan penyuluhan tentang pentingnya pemeliharaan drainase lingkungan perumahan yang berkelanjutan, agar air hujan dapat meresap dengan baik dan tidak menyebabkan banjir.

Pentingnya Lahan Terbuka: Mitra juga diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga lahan terbuka sebagai daerah resapan air selama hujan. Ini merupakan langkah kunci dalam mengurangi risiko banjir.

Drainase Sistem Resapan Biopori: Mitra diajarkan tentang sistem drainase resapan biopori yang ramah lingkungan dan efektif dalam menangani masalah banjir secara berkelanjutan.

Keterampilan Penerapan Drainase Sistem Resapan Biopori: Pelatihan praktis diberikan kepada mitra untuk memastikan pemahaman mereka dalam menerapkan sistem drainase resapan biopori yang dapat mengatasi masalah banjir.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Ketua ORW 10 Ernawati, Ketua ORT 07 Kurdiansyah, dan warga masyarakat Blok M kompleks Pesona Prima Griya Makassar. Ini adalah langkah nyata menuju perubahan yang berkelanjutan dalam upaya pencegahan banjir di wilayah ini.

Ketua ORW 10, Ernawati dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat dari Universitas Negeri Makassar selalu dinanti oleh Masyarakat khususnya Masyarakat ORW 10 Kecamatan Manggala. Semoga tim pengabdi dari Universitas Negeri Makassar berkenan dalam kerjasama kegiatan berikutnya. ORT 07, Kurdiansyah dalam laporannya menyampaikan terima kasih kepada Tim pengabdi, kompleks Pesona Prima Griya khususnya warga Blok M sangat terbantu dengan kehadiran Tim Pengabdi dari Universitas Negeri Makassar. Semangat dan tekad untuk menjaga lingkungan dan mengurangi risiko banjir di Kota Makassar semakin kuat berkat upaya yang sederhana namun memiliki manfaat luar biasa ini. Semoga keberhasilan PKM ini akan memberikan inspirasi bagi komunitas lainnya untuk turut serta dan bergerak Bersama dalam memelihara lingkungan.

Kolaborasi LP2M UNM: Guru SMK Negeri 2 Makassar Ditingkatkan Kompetensinya melalui Pelatihan Penggunaan Alat Ukur Theodolit

Memperkuat Kualitas Pendidikan Melalui Teknologi dan Kemitraan

MAKASSAR, [09 Agustus 2023] — Dalam semangat mengembangkan kualitas pendidikan dan memperkuat sinergi dengan komunitas pendidikan, tim pelaksana Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dengan senang telah menyelenggarakan pelatihan penggunaan alat ukur theodolit bagi para guru SMK Negeri 2 Makassar. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan baru dan meningkatkan keterampilan praktis guru dalam menggunakan teknologi alat ukur theodolit.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Makassar (LP2M UNM) selalu berperan penting dalam memajukan masyarakat, terutama dalam sektor pendidikan. Dengan kolaborasi antara Tim Pelaksana PKM dan SMK Negeri 2 Makassar, pelatihan ini menjadi langkah konkrit dalam menghubungkan teknologi modern dengan pembelajaran di kelas.

Wakil Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Makassar, Muhammad Kasim S, S. Pd., M.M., berharap bahwa pelatihan ini akan menjadi langkah awal yang berkelanjutan untuk pengembangan kompetensi guru. “Kami akan terus mendukung para guru dalam mengembangkan keterampilan baru. Pendidikan yang berkualitas bermula dari guru yang berkompeten,” ujarnya.

Lebih dari 20 guru dengan antusias mengikuti pelatihan ini. Para peserta diajarkan prinsip-prinsip dasar penggunaan alat ukur theodolit, mulai dari pengenalan alat, Teknik pengoperasian alat hingga Teknik analisis data dan penggambaran hasil pegukuran. Pelatihan ini diselenggarakan oleh tim dosen yang ahli pada bidangnya masing-masing dan memiliki pengalaman dalam bidang teknologi alat ukur.

Dr. Irma Aswani Ahmad, S.T, M.T., ketua tim pelaksana PKM, menyampaikan harapannya, “Kami berharap pelatihan ini akan mendorong perkembangan lebih lanjut dalam pendidikan di SMK Negeri 2 Makassar. Kami ingin para guru terus berinovasi dalam menggabungkan teknologi dengan pembelajaran untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik.”

Salah seorang peserta, Indar Jaya, S.Pd., berbagi kesannya, “Saya sangat terkesan dengan pelatihan ini. Materinya disampaikan dengan jelas, dan sekarang kami merasa lebih percaya diri untuk membawa pemahaman baru ini ke dalam kelas.” Penggunaan alat ukur theodolit memiliki implikasi besar pada pembelajaran di bidang ilmu-ilmu eksakta dan teknik. Para guru SMK Negeri 2 Makassar yang telah mengikuti pelatihan ini akan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep geometri dan pengukuran kepada siswa. Dengan demikian, siswa akan memiliki motivasi untuk belajar dengan pendekatan yang lebih konkret dan interaktif.

Dr. Ir. Ayuddin., S.T., M.T., IPU, ASEAN Eng., salah satu dosen yang terlibat dalam pelatihan, berharap, “Kami berharap kolaborasi ini akan menjadi model bagi institusi pendidikan lainnya khususnya SMK di Provinsi Sulawesi Selatan. Pengembangan kompetensi guru dalam mengintegrasikan teknologi adalah investasi untuk masa depan pendidikan yang lebih berkualitas.” Kegiatan pelatihan ini merefleksikan komitmen LP2M UNM dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan pendidikan. Dengan penggunaan alat ukur theodolit yang semakin diperluas di kalangan guru, diharapkan siswa SMK Negeri 2 Makassar akan mendapatkan manfaat yang tak ternilai dari pengalaman belajar yang lebih interaktif.