LP2M UNM Terapkan Bonsai Imitasi dari Akar dan Tangkai Kayu pada Binaan Lapas Narkotika

Makassar – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Makassar (UNM) melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) melalui penerapan Bonsai Imitasi dari Akar dan tangkai kayu kepada warga Binaan Lapas Bollangi Kabupaten Gowa.

Kegiatan yang berlangsung di Lapas Bollangi ini dikoordinatori Ali Latif Amri dan didampingi langsung oleh ketua LP2M UNM yaitu Bakhrani Rauf Sabtu (19/10) lalu.

Ali Latif Amri mengatakan, tujuan dilaksanakannya kegiatan ini untuk memberikan pelatihan kepada warga lapas tentang pemanfaatan akar dan tangkai kayu dalam pembuatan bonsai.

“Tujuaanya yaitu melatih kepada warga binaan lapas narkotika Bollangi dengan memanfaatkan akar dan tangkai kayu yang ada disekitar lingkungan menjadi sesatu yang bermaanfaat yaitu pohon bonsai,” ucapnya.

Ia menambahkan, mulai dari tahap pemotongan hingga tahap finishing ia berikan langsung kepada warga binaan lapas agar mengetahui langsung proses pembuatan bonsai. “Kami juga memberikan pelatihan langsung bagaimana cara pembuatan bonsai imitasi dari limbah akar dan tangkai kayu mulai dari desain, memotong, dan membersihkan akar dan tangkai kayu, membentuk, memasang rangka, mengebor dan memasang daun dan kembang menggunakan lem korea dan lem fox, sampai ke pekerjaan tahap finishing,” bebernya.

Ketua LP2M, Bahrani Rauf mengatakan, kegiatan PKM ini sangat bagus dan mendapat respon positif dari warga binaan lapas Bolangi dilihat dari antusias warga bianaan untuk mengikuti kegiatan ini.

Masyarakat yang telah mengikuti pelatihan ini akan mendapatkan keterampilan yang dapat bernilai seni dan ekonomi yang nantinya akan melanjutkan kelangsungan hidup.

“Pelatihan pembuatan bonsai imitasi dari limbah akar dan ranting kayu ini mendapat respon yang sangat baik, karena mereka dilatih keterampilan membuat kerajinan yang dapat bernilai seni dan bernilai ekonomi,” tambahnya.

Eks Wakil Dekan (WD) III Fakultas Teknik (FT) ini beraharap, setelah mereka lepas dari lapas ini, mereka mampu berwirausaha dan mendapatkan pundi-pundi uang dari hasil karya ciptanya sendiri,

“Harapan setelah warga binaan bebas dari lembaga pemasyarakatan, mereka dapat berwirausaha bonsai imitasi sehingga dapat mengahasilkan uang untuk kebutuhan dirinya dan keluarganya,” harapnya

Tim Pengabdi UNM Latih Warga Kab. Pinrang Bikin Kopi dari Biji Salak

MAKASSAR – Tim Pelaksana Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Negeri Makassar (UNM) melakukan pelatihan di Desa Pekkabata, Kabupaten Pinrang dengan topik pembuatan kopi dari biji salak

Kegiatan tersebut diikuti oleh ibu-ibu angota Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Pekkabata, yang berlangsung selama tiga hari, 10-12 Agustus 2020 lalu.

Ketua Pelaksana PKM, Diana Eka Pratiwi menjelaskan, potensi sumber daya alam di Desa Pekkabata terutama biji salah, yang selama ini hanya dibuang mendorong warga setempat untuk mengolah biji salak menjadi kopi.

“Kegiatan PKM ini terdiri dari penyuluhan mengenai kandungan biji salak, dilaksanakan secara virtual, lalu demonstrasi pembuatan kopi biji salak, praktek pembuatan kopi salak dan penyuluhan terkait ilmu kewirausahaan, proses pengemasan serta pemasaran kopi biji salak,” katanya, Kamis (3/9/2020).

Kegiatan ini sebelumnya telah dibuka oleh Ketua LP2M UNM Prof Dr Ir Bakhrani Rauf yang dilakukan secara virtual.

Tim pengabdi yang beranggotakan Suriati Eka Putri, dan Muhammad Ilham Wardhana Haeruddin, memaparkan produk kopi biji salak terdiri dari kopi biji salak original dan kopi biji salak varian jahe merah.

Ketua BKMT Pekkabata Syamsiah memaparkan, kegiatan pelatihan ini sangat bermanfaat bagi ibu-ibu BKMT yang pada umumnya adalah ibu rumah tangga.

Menurutnya, seluruh warga Desa Pekkabata belum mengetahui jika biji salak yang selama ini hanya dibuang dapat diolah menjadi bahan dasar pembuatan kopi.

Ia mengharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat menambah mata pencaharian ibu-ibu BKMT dengan memproduksi dan memasarkan kopi biji salak.

Berdasarkan hasil studi literatur yang telah dilakukan oleh tim pengabdi, kopi biji salak memiliki banyak khasiat di antaranya mengatasi asam urat, memperlancar peredaran darah, mencegah hipertensi, menyehatkan lambung, dan memperlancar sistem pencernaan.

LP2M UNM Buat Bak Pembuangan Air Kotor di Desa Kanaungan, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep

Makassar – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Makassar (UNM) melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) telah berhasil membuat Bak Pembuangan Air kotor dan Air Hujan dengan tema ‘PKM Sanitasi Lingkungan Rumah Tangga yang Berwawasan Lingkungan dalam Pencegahan Covid-19’ di Desa Kanaungan, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep, Kamis (30/7).

Produk yang dihasilkan dalam kegiatan ini adalah bak pembuangan air kotor dan air hujan yang sekaligus berfungsi sebagai sarana konservasi air tanah, karena air kotor dan air hujan yang masuk ke dalam bak tersebut akan diteruskan masuk ke dalam tanah.

Dengan demikian, lingkungan rumah tinggal akan menjadi lebih bersih, sehat dan aman terhadap semua penyebab penyakit termasuk virus Corona. Konstruksi bak adalah pasangan batu merah diplaster kedap air berukuran 120 cm x 80 cm kedalaman 150 cm.

Hasil dari kegiatan ini memberikan manfaat yang sangat berarti bagi masyarakat utamanya warga yang belum memiliki sarana sanitasi lingkungan berupa penunjang rumah tinggal dalam bentuk bak penampunga air kotor dan air hujan.

Ketua LP2M UNM, Bakhrani A. Rauf mengatakan, kegiatan yang dilakukan oleh tim dosen pengabdi dari LP2M UNM adalah salah satu bentuk dari kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni melakukan Pengabdian kepada Masyarakat untuk membantu masyarakat khususnya dalam memberikan pelatihan Pembuatan Bak pembuangan air kotor dan air hujan yang berwawasan lingkungan.

Kegiatan ini disaksikan oleh pemerintah setempat oleh Kepala Desa Kanaungan, Sappe, Badan Musyawarah Desa dan tokoh masyarakat sebagai bentuk apresiasi pada kegiatan yang dilakukan oleh Tim dosen Pengabdi LP2M UNM.

Peserta pelatihan sangat antusias dalam mengikuti kegiatan pelatihan tersebut dan berharap melalui LP2M Universitas Negeri Makassar selalu memberikan pelatihan dan keterampilan serupa kepada kelompok masyarakat yang membutuhkan apalagi dalam situasi pandemik Covid-19 ini.

Pembuatan bak pembuangan air kotor dan air hujan ini dimulai 20 Juni sampai 25 Juli 2020 dan dilaksanakan oleh Muhammad Ardi sebagai Ketua dan Bakhrani A. Rauf dan Faizal Amir sebagai anggota. (*)

Tim Dosen LP2M UNM Gelar PKM di Labakkang, Ibu-ibu Dilatih Belajar Membuat Masker Kain

PANGKEP – Tim Dosen Pengabdi melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UNM kali ini menyasar kelompok Ibu-Ibu rumah tangga di Labakkang, Pangkep.

Melalui kegiatan PKM (pengabdian kepada masyarakat), kegiatannya memaksimalkan dan mendayagunakan pemanfaatan Perca Kain untuk pembuatan masker.

Ini bertujuan untuk mencegah terjangkitnya penyebaran Virus Corona khususnya yang ada di Labakkang, Pangkep.

Ini bertujuan untuk mencegah terjangkitnya penyebaran Virus Corona khususnya yang ada di Labakkang, Pangkep.

PKM tersebut dilaksanakan secara bersama-sama dalam satu tim yang pimpin oleh Dr. Hamidah Suryani, S.Pd, M.Pd sebagai Ketua; Irmayanti, S.Pd., M.Pd. dan Syarifah Suryana, S.Pd., M.Pd sebagai Anggota.

Pembuatannya (masker) disesuaikan dengan jenis kain percanya; terdiri dari kain katun, kain renda, kain satin dan sebagainya, tentu yang telah tersortir berdasar pada kebutuhan dan hasil desainnya.

Pertimbangan atau kriteria lainnya adalah harus praktis dan fleksibel digunakan untuk melindungi diri dan mencegah penularan covid-19.

Pemberian keterampilan dengan memanfaatkan perca kain untuk dijadikan produk masker untuk berbagai kesempatan baik sehari-hari maupun acara resmi.

Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Kanungan Kecamatan Labakkang Kabupaten Pangkep.

Menurut koodinator Pengadian Masyarakat terpadu Drs. Alimuddin Sa’ban Miru, M.Pd yaitu hasil kegiatan ini memberikan manfaat bagi kelompok ibu-ibu rumah tangga karena mereka sangat terbantu dalam membuat masker untuk digunakan dalam mencegah covid-19.

Sementara Prof.Dr. Ir. Bakhrani A. Rauf, MT sebagai Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, menuturkan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh tim dosen pengabdi dari LP2M UNM adalah salah satu bentuk dari kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni melakukan Pengabdian Masyarakat untuk membantu masyarakat khususnya kelompok ibu-ibu rumah tangga di Desa Kaunang Kecamatan Labakkang Kabupaten Pangkep.

Kegiatan PKM ini disaksikan pula oleh pemerintah setempat Kepala Desa Kaunang, H. Sappe dan kepala SD Negeri 12/30 bapak Muhammad Haris, S.Pd sebagai bentuk apresiasi pada kegiatan yang dilakukan oleh Tim dosen Pengabdi LP2M UNM.

Peserta pelatihan sangat antusias dalam mengikuti kegiatan pembuatan masker dari perca kain yang beraneka ragam bentuk dan model dan berharap Universitas Negeri Makassar melalui LP2M UNM selalu memberikan pelatihan dan keterampilan kepada kelompok masyarakat sesuai kebutuhannya apalagi dalam situasi pandemi Covid-19

LP2M Melakukan Penerapan Tungku Pembakaran Arang Tempurung Kelapa

Makassar – Penerapan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dari DRPM Kemenristek Dikti tahun 2019 bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Makassar (UNM) dengan judul, PKM Penerapan Tungku Pembakaran Bioaktif Tempurung Kelapa, yang dilaksanakan oleh Ir. Jan Robert E. Salim. MT dkk dan dipantau pelaksanaan PKM oleh Ketua LP2M UNM bapak Prof. Dr. Ir. H. Bakhrani A. Rauf,  MT.

Kegiatan PKM ini dilasanakan di Kabupaten Pinrang kegiatannya yaitu mulai pembuatan tungku pembakaran dari pasangan batu merah dan pemasangan wadah pembakaran dari 2 buah drum dan penerapan pembakaran menggunakan tempurung atau batok kelapa dan hasilnya sangat bagus yaitu utuh dan tidah hancur hasil arang bioaktifnya.

Respon masyarakat mitra dalam pelatihan dan penerapan tungku pembakaran arang aktif tempurung kelapa yang biasanya dilakukan hanya menggali tanah dan dipasangi batu merah kemudian digunakan membakar arang tempurung kelapa.

Tetapi dengan adanya tungku pembakaran arang tempurung kelapa seperti ini yang menggunakan pasangan batu merah dan wadah drum dua buah dapat menghasilkan arang aktif tempurung kelapa yang utuh dan sangat baik hasilnya.

LP2M UNM Gelar PKM Olahan Ikan Bandeng di Kab. Pangkep

Makassar – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Makassar (UNM) menyelenggarakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Luring dengan tema ‘Olahan Ikan Bandeng Isi Aneka Rasa’ di Desa Kanaungan, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep, Kamis, (30/7).

Koordinator PKM Terpadu, Alimuddin Sa’ban Miru mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Ibu Rumah Tangga (IRT) dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga, sekaligus mengedukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan.

“Hasil kegiatan ini memberikan manfaat bagi ibu-ibu rumah tangga karena mereka sangat terbantu dalam menambah pengetahuan dan keterampilan kerja,” jelasnya.

Sejalan dengan itu, Bakhrani A. Rauf selaku Ketua LP2M UNM mendukung kegiatan yang merupakan bentuk nyata dari salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut.

“Kegiatan yang dilakukan oleh tim dosen pengabdi dari LP2M UNM adalah salah satu bentuk nyata dari kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ungkapnya.

Kegiatan ini disaksikan langsung oleh Kepala Desa Kanaungan, Sappe, Kepala Sekolah SD Negeri 12/30 Desa Kanaungan, Muhammad Haris, dan Ketua Badan Musyawarah Desa. Mereka berharap LP2M UNM selalu memberikan pelatihan dan keterampilan kepada kelompok masyarakat sesuai kebutuhannya meskipun dalam situasi pandemi. (*)

PKM LP2M UNM Ciptakan Alat Cuci Tangan Ganda

Makassar – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Makassar (UNM) membuat inovasi bernama alat cuci tangan ganda. Inovasi tersebut dibuat dalam rangka mencegah dan menanggulangi penyebaran virus Covid-19.

Alat cuci tangan ini ditempatkan di dua kabupaten yakni Soppeng dan Sidrap. Inovasi ini memiliki dua macam jenis berdasarkan kapasitas penampungan air. Karya pertama yakni dengan memanfaatkan tandom bervolume 300 liter dan yang kedua dengan ember berkapasitas 150 liter.

Ketua LP2M UNM, Bakhrani Rauf mengungkapkan ciptaan ini merupakan hasil Program Kemitraan Masyarakat (PKM) 2020. Adapun pengagas dari PKM ini adalah Ketua LP2M UNM sendiri, Bakhrani Rauf bersama dosen Fakultas Teknik (FT) UNM, Yasdin.

“Alat cuci tangan ganda. Ganda ini maksudnya dua alat cuci tangan dalam satu produk,” ungkapnya saat diwawancarai, Selasa (22/9).

Guru besar FT UNM ini pun menuturkan alat yang ia buat ini lebih sederhana dan praktis dari segi pembuatannya. Hal tersebut karena proses kerjanya yang sederhana dan tidak memerlukan keahlian mengelas layaknya pembuatan alat cuci tangan kebanyakan.

“Artinya kalau yang lain itu menggunakan besi dan dilas, tapi ini siapa saja bisa membuatnya. Bahannya dari kayu kemudian bisa dibongkar pasang,” tuturnya.

Karena proses yang tidak terlalu sukar itu, dirinya mengatakan, alat cuci tangan tersebut memungkinan untuk dijadikan sebagai ide wirausaha. Menurutnya, hanya dengan modal tandom atau ember beserta kayu bekas, alat cuci tangan ini pun bisa dirakit oleh masyarakat.

“Makanya saya ajarkan membuat begini, agar supaya dia bisa berkelanjutan dan bisa diwirausahakan. Jadi kalau dia bisa membuatkan orang lain, dia bisa memiliki keuntungan walau tanpa memiliki keahlian mengelas,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor UNM, Husain Syam turut mengapresiasi inovasi tersebut dengan mengatakan alat cuci tangan ini dapat berguna bagi masyarakat. Ia pun menyebut untuk tidak berhenti melakukan inovasi lain walau di tengah pandemi.

“Jangan berhenti berinovasi dan berkreasi namun pun dalam situasi pandemi Covid-19,” sebutnya.

Sejauh ini karya produksi LP2M UNM itu sudah ditempatkan pada beberapa titik di sepuluh desa yang ada di Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Sidrap. Salah satunya di Kantor Kecamatan Marioriawa dan Kompleks Pemakaman Petta Jangko, Kabupaten Soppeng.

LP2M UNM Menciptakan Sebuah Alat Mandi Jenazah di Situasi Covid-19

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Makassar (UNM) menciptakan alat mandi jenazah khusus di situasi Covid-19. Temuan tersebut merupakan salah satu karya dari Program Kemitraan Masyarakat (PKM), yang diprakarsai Bakhrani A. Rauf dan Abdul Halim di bawah naungan LP2M UNM di Kabupaten Soppeng.

Ketua LP2M UNM, Bakhrani A. Rauf mengatakan ide alat mandi jenazah ini berangkat dari kebiasaan masyarakat Soppeng dalam memandikan jenazah. Pasalnya, warga di sana masih menerapkan budaya lama saat memandikan jenazah, dengan membongkar lantai rumah panggung masyarakat agar air buangannya mengalir ke kolong rumah. Adapun saat memandikan jenazah, awamnya masyarakat Soppeng menggunakan kaki mereka sebagai penyangga badan jenazah dengan dialasi daun pisang.


Kebiasaan ini membuat Bakhrani A. Rauf dan Abdul Halim untuk menciptakan alat mandi jenazah yang praktis dan ringan yang bisa digunakan masyarakat di sana. Akhirnya alat mandi jenazah ini pun didukung oleh mesin yang bisa memompa air mengalir ke atas rumah panggung, dilengkapi dengan selang pembuangan yang membuat air langsung jatuh ke bawah rumah.

“Di daerah Soppeng itu kebanyakan kan rumah panggung, sehingga kalau ada orang meninggal, rumah itu di buka dulu papannya (lantai) supaya airnya bisa langsung turun ke bawah kolong,” tandasnya saat ditemui di ruangannya, Rabu (14/10).

Selain karena itu, Bakhrani juga menyebut alasan lain dibuatnya alat mandi jenazah ini karena situasi pandemi, yang memaksa orang untuk tidak berkumpul. Situasi itu menjadi landasan kenapa Bakhrani memilih bahan yang ringan seperti aluminium sebagai pondasi alat mandi jenazah.

Sehingga saat memandikan jenazah, orang yang mengurus jenazah bisa sedikit diminimalisir demi menekan angka penyebaran Covid-19.

“Beda dengan yang sudah ada di kota-kota, alat mandi jenazah ini lebih ringan karena bahannya itu aluminium. Jadi biar 2-3 orang saja sudah bisa di bawa naik ke rumah panggung,” ujarnya.

Sejauh ini, alat mandi jenazah ini sudah masuk dalam tahap penyempurnaan di Kabupaten Soppeng.

Tim Dosen Pengabdi UNM Terapkan PKM Pelatihan Kemandirian Pemuda Antang Makassar

Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Pelatihan Kemandirian Pemuda Antang Makassar di Kelurahan Antang Kecamatan Manggala yang dilakukan oleh Tim Dosen Pengabdi UNM yang diketuai oleh Bapak Dr. Eng  Jumadi M. Parenreng, S.ST., M.Kom serta dibantu oleh dua rekannya yaitu Dr. Eng. Muhammad Agung, ST., MT. dan Andi Baso , S.Pd., M.Kom.

Sasaran PKM ini adalah kelompok masyarakat sekitar khusunya pemuda yang ada di kecamatan antang yang tidak jauh dari TPA antang dan peduli akan lingkungan.

PKM ini diawali dengan melakukan perizinan dan sosialisasi. Selanjutnya dilakukan pelatihan dan pendampingan pengolahan ban bekas. Peneliti bertindak sebagai fasilitator yang mendatangkan ahli kerajinan yang mampu mengolah ban bekas menjadi barang siap guna. Kemudian dari sisi bisnis tim peneliti dalam pkm ini membuat media publikasi dan mengajarkan pada masyarakat model pamasaran produk secara online yaitu menggunakan google my business sebagai media promosi.

Produk yang dihasilkan yaitu beragam jenis mainan TK berupa ayunan, mobil-mobilan, motor-motoran dan kuda-kudaan, serta dihasilkan juga beberapa jenis aksesoris rumah antara lain burung angsa/bangau, tempat sampah dan tempat duduk.

Kegiatan PKM ini menambah pengetahuan dan keterampilan pemuda sekitar lokasi TPA antang. Kegiatan ini dilakukan dengan tetap Memperhatikan Protokol Kesehatan Covid-19.

Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) Universitas Negeri Makassar melakukan Pelatihan dan pembuatan pupuk organik dari Limbah Ternak.

Pada saat masih berada di tengah pandemic covid 19, tim pengabdi harus berkewajiban melaksanakan kegiatan pengabdian PPDM dengan syarat protokol kesehatan dengan memakai masker kain, jaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun. Tim pelaksana Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) Universitas Negeri Makassar dengan ketua Dr.Mohammad Wijaya. S.Si, M.Si  bersama Tim anggota  melakukan kegiatan pelaksanaan pelatihan dan pembuatan pupuk organic dari limbah ternak.

Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dilakukan di Desa Kamiri Kecamatan Balusu Kabupaten Barru Propinsi Sulawesi Selatan. Pelaksanaan Kegiatan ini di lakukan pada Hari Kamis 4 juni  2020. Di Dusun Baera Desa Kamiri.  Kegiatan ini dihadiri  Ketua Kelompok Tani Siporennu 1. Bapak Marmi, bersama  dengan para petani , ibu Rumah tangga dan peternak sapi. 

Luas  lahan pertanian dan tambak ikan dan udang  saat perjalanan menuju ke desa Kamiri, yang mana sepanjang jalan yang dilalui , sebagain petani mengeringkan biji kemiri dan banyaknya limbah ternak yang berserakan dijalan, sehingga mendorong tim pelaksana melakukan kegiatan pelatihan dan pembuatan pupuk Organik, apalagi pupuk organic sangat langkah. hanya tersedia pupuk kimia seperti urea dan amoniak, sehingga perlu dilakukan upaya pelatihan yang bermanfaat untuk petani dan peternak.  Pupuk organic yang dibuat berasal dari kotoran ternak sapi yang telah kering, kemudian dicampurkan limbah pertanian berupa daun dan tangkai batang pohon,  Hasil fermentasi dari limbah ternak tersebut dilakukan proses pematangan, perlu juga ditambahkan asap cair tempurung kemiri, arang kemiri dan EM4.

Tim Pelaksana bersama tim , memberikan penjelasan kepada para peternak dan kelompok tani , perlunya setiap saat melakukan pengolahan limbah ternak menjadi pupuk agar kelangkaan pupuk bisa diatasi.. Penambahan arang tempurung kemiri sangat bermanfaat  untuk mengikat dan menyerap logam berat (merkuri dan timbal). atau sebagai absorben dan asap cair tempurung kemiri bermanfaat meningkatkan unsur hara organic baik makro dan mikro karena kandungan kimia yang sangat baik dan mengandung senyawa asam, fenol dan karbonil. baik . manfaat lain asap cair tempurung kemiri bisa dijadikan bahan hand sanitizer covid 19.

Setelah  pupuk organic telah jadi, maka dimasukkan ke dalam polybag kecil beberapa bagian dan dimasukkan bibit cabe yang telah kering pada polybeg tersebut. Tanaman cabe disemprotkan campuran asap cair dan air ke dalam polybeg agar bibit cabe bisa tumbuh cepat dan tahan terhadap hama penyakit. Serta proses pertumbuhan sangat cepat. Bentuk pelatihan dan diskusi ini sangat membantu petani dan peternak  untuk memanfaatkan lahan di depan rumah dan lahan swah dengan tanaman cabe dan sawi agar bisa meningkatkan produk sayuran yang melimpah dengan pertanian terpadu yang menjadi kunci keeberhasilan petani di Desa Kamiri.

Pelaksanaan kegiatan Desa mitra mendapat support dari Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat  UNM Makasasar Bapak Prof. Dr.H.Bakhrani A.Rauf M,T. dan DPRM Kemristek/BRIN  dengan  Pemerintah desa selaku kepala  Desa Mitra Bpk  Irwan Temma dengan Program selanjutnya rencana pembuatan minyak Kemiri, yang mana masih menggunakan  minyak tradisional. Diharapkan ke Depan Para petani yang berada di Desa Mitra, sudah mahir mengolah limbah ternak menjadi pupuk organic yang ada di sekitar pegunungan baera Kabupaten Barru, agar mampu mengurangi penggunaan pupuk kimia dan sintetik yang sangat langka dan harga dipasaran sangat mahal. ,Demikian tim pelaksana melaporkan.