PKM LP2M UNM Ciptakan Alat Cuci Tangan Ganda

Makassar – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Makassar (UNM) membuat inovasi bernama alat cuci tangan ganda. Inovasi tersebut dibuat dalam rangka mencegah dan menanggulangi penyebaran virus Covid-19.

Alat cuci tangan ini ditempatkan di dua kabupaten yakni Soppeng dan Sidrap. Inovasi ini memiliki dua macam jenis berdasarkan kapasitas penampungan air. Karya pertama yakni dengan memanfaatkan tandom bervolume 300 liter dan yang kedua dengan ember berkapasitas 150 liter.

Ketua LP2M UNM, Bakhrani Rauf mengungkapkan ciptaan ini merupakan hasil Program Kemitraan Masyarakat (PKM) 2020. Adapun pengagas dari PKM ini adalah Ketua LP2M UNM sendiri, Bakhrani Rauf bersama dosen Fakultas Teknik (FT) UNM, Yasdin.

“Alat cuci tangan ganda. Ganda ini maksudnya dua alat cuci tangan dalam satu produk,” ungkapnya saat diwawancarai, Selasa (22/9).

Guru besar FT UNM ini pun menuturkan alat yang ia buat ini lebih sederhana dan praktis dari segi pembuatannya. Hal tersebut karena proses kerjanya yang sederhana dan tidak memerlukan keahlian mengelas layaknya pembuatan alat cuci tangan kebanyakan.

“Artinya kalau yang lain itu menggunakan besi dan dilas, tapi ini siapa saja bisa membuatnya. Bahannya dari kayu kemudian bisa dibongkar pasang,” tuturnya.

Karena proses yang tidak terlalu sukar itu, dirinya mengatakan, alat cuci tangan tersebut memungkinan untuk dijadikan sebagai ide wirausaha. Menurutnya, hanya dengan modal tandom atau ember beserta kayu bekas, alat cuci tangan ini pun bisa dirakit oleh masyarakat.

“Makanya saya ajarkan membuat begini, agar supaya dia bisa berkelanjutan dan bisa diwirausahakan. Jadi kalau dia bisa membuatkan orang lain, dia bisa memiliki keuntungan walau tanpa memiliki keahlian mengelas,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor UNM, Husain Syam turut mengapresiasi inovasi tersebut dengan mengatakan alat cuci tangan ini dapat berguna bagi masyarakat. Ia pun menyebut untuk tidak berhenti melakukan inovasi lain walau di tengah pandemi.

“Jangan berhenti berinovasi dan berkreasi namun pun dalam situasi pandemi Covid-19,” sebutnya.

Sejauh ini karya produksi LP2M UNM itu sudah ditempatkan pada beberapa titik di sepuluh desa yang ada di Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Sidrap. Salah satunya di Kantor Kecamatan Marioriawa dan Kompleks Pemakaman Petta Jangko, Kabupaten Soppeng.