Pengabdian Dosen Sosiologi UNM di Pulau Lae-lae bersama Klik Hijau Melatih Warga dalam Membuat Eco Enzyme

Warga Pulau Lae-lae, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar saat mengikuti pelatihan pembuatan Eco Enzyme yang yang digelar Prodi Sosiologi UNM lewat Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) menggandeng Klik Hijau, Sabtu (12/8/2023). 

Berkomitmen tingkatkan kualitas lingkungan, Dosen Prodi Sosiologi UNM bersama Klik Hijau latih warga membuat Eco Enzym di Pulau Lae-Lae, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar.

Kegiatan berlangsung pada, Sabtu (12/8/2023), sebanyak 7 dosen Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FIS-H) Universitas Negeri Makassar bersama 6 mahasiswa berangkat menuju Pulau Lae-Lae untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat (PkM).

PkM yang dilaksanakan Prodi Sosiologi UNM ini, menggandeng Klikhijau.com dan didukung oleh Komunitas Manggala Tanpa Sekat.

Pada PkM kali ini, Prodi Sosiologi mengusung tema “PkM Peningkatan Kualitas Lingkungan Sosial Melalui Pelatihan Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga Menjadi Eco-enzym di Pulau Lae-Lae, Kota Makassar”.

Kegiatan ini melibatkan 30 ibu rumah tangga yang tergabung dalam Komunitas Pembersih Pantai Pulau Lae-Lae.

Dr Idham Irwansyah, sebagai ketua kegiatan PkM sekaligus Ketua Prodi Sosiologi UNM mengatakan bahwa perlu untuk memberdayakan perempuan dalam pengolahan sampah sebab menurut data 70 persen sampah berasal dari rumah tangga.

“Kegiatan ini dilaksanakan di Pulau Lae-Lae karena melihat potensi wisata yang dimiliki sementara kesadaran dan cara pengolahan sampah warganya belum optimal. Data menunjukkan, bahwa 70 persen produsen sampah adalah rumah tangga,” ucapnya.

Lebih lanjut Dr Idham Irwansyah menyebut sampah non-organik sudah mulai diolah melalui Bank Sampah, tetapi masyarakat belum mengetahui potensi ekonomi yg terkandung dalam sampah organik.

“Untuk itu, kami bersama kelurahan Lae-lae & Tim Penggerak PKK Lae-lae, juga didukung oleh Klikhijau.com dan Komunitas Manggala Tanpa Sekat melakukan pelatihan pengolahan sampah organik menjadi Eco-Enzyme bagi ibu-ibu warga pulau Lae-Lae,” sambungnya.

Kepala Kelurahan Pulau Lae-Lae, Muhammad Said menyambut baik kegiatan PkM ini.

Hal ini, karena memang perlu dilakukan peningkatan kesadaran masyarakat terkait kebersihan dan kesehatan lingkungan.

“Harapan saya, agar masyarakat pulau Lae-Lae tetap mempertahakan kebersihan dan kesehatan lingkungan bersama. Saya berterimakasih kepada pihak Sosiologi UNM, Klik Hijau dan mitra sudah datang. Saya berharap, kegiatan seperti ini bisa terus di lakukan di pulau Lae-Lae,” ucap Muhammad Said.

Melalui kegiatan ini, ibu rumah tangga di Pulau Lae-lae diajarkan cara membuat eco-enzyme dari kulit buah-buahan yang seringkali tidak dimanfaatkan.

Padahal, jika diolah menjadi eco-enzyme memiliki sejumlah manfaat dan bernilai ekonomis.

Eco Enzyme, pertama kali diperkenalkan oleh Dr Rosukon Poompanvong, pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand.

Gagasan proyek ini adalah untuk mengolah enzim dari sampah organik yang biasanya kita buang ke dalam tong sampah sebagai pembersih organik.

Jadi, Eco Enzyme adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air dengan perbandingan 3:1:10.

Warnanya coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang kuat.

Mashud Azikin, dari Komunitas Manggala Tanpa Sekat mengatakan bahwa sampah masih menjadi masalah besar di Kota Makassar.

“Kalau kita bisa mengolah sampah organik menjadi eco-enzyme, maka persoalan sampah di Kota Makassar ini dapat ditangani”, katanya.

Ia juga membeberkan manfaat dari pemanfaatan sampah organik menjadi ecoenzyme.

“Dengan memanfaatkan sampah organik dari kulit buah dan sisa sayuran, ibu-ibu dapat menghasilkan cairan eco-enzym yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan rumah tangga dan bernilai ekonomis.”

“Eco Enzyme ini bisa digunakan untuk perawatan kulit, sebagai sabun mandi, cairan pengusir serangga, pengganti deterjen untuk mencuci pakaian, cairan pembersih toilet, melancarkan kloset tersumbat, detox pencernaan, dan pupuk organik”, ungkap Mashud.

Anis Kurniawan, direktur Klikhijau.com, mendukung penuh kegiatan ini. Sebab, dapat berdampak positif bagi masyarakat.

“Klik hijau berkomitmen untuk selalu mendukung kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan hidup, utamanya sampah yang sebenarnya jika dikelola dengan baik akan berdampak sosial & ekonomi bagi warga”, kata Anis.

Selain dilakukan workshop pembuatan eco-enzyme, pada kesempatan ini juga dilakukan penyerahan bibit pohon sukun dari KLKH Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada warga pulau Lae-Lae. Diharapkan pulau Lae-Lae bisa menjadi pulau yang berdaya dan berkelanjutan.