Univeristas Negeri Makassar Buat Pelatihan Table Setting di Wisata Lejja Soppeng

MAKASSAR – Dosen Pengabdi dari Universitas Negeri Makassar bekerja sama dengan masyarakat Desa Bulue, Kecamatan Marioriawa, Kabuaten Soppeng menyelenggarakan pelatihan table setting pada ibu-ibu rumah tangga di Desa Bulue, Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng dan pelaksanaan di Taman Wisata Alam (TWA) Air Panas Lejja dalam Program Pengabdian Kepada Masyarakat.

Ketua tim pengabdi Dr. Slamet Widodo, S.Pd., M.Kes dan anggota Dr. Andi Hudiah, M.Pd dan Kasdy Kadir, S.Pd., M.Pd.

Kegiatan ini bekerja sama antara LP2M UNM dengan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif, Pemerintah Desa Bulue, dan Pengelola Pengelola TWA Lejja. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua LP2M Prof. Dr. Ir. Bahrani A. Rauf, MT, Plt Kadis Pariwisata Kab. Soppeng Drs. Arif Dimas, M.Si, Direktur Perusda Kab. Soppeng Muhammad Jufri, S.Psi, Sekertaris Desa Pengabdi UNM, Masyarakat Desa Bulue, dan Petugas pengelola TWA Lejja. Jumlah Peserta 75 peserta.

Tujuan umum dari kegiatan ini adalah memberikan sosialisasi dan edukasi terkait upaya kemenparekraf untuk mengembangkan pariwisata menjadi primadona pembangunan hingga sampai di pelosok desa dan masyarakat sekitar TWA menjadi masyarakat yang sadar wisata dan tujuan khususnya adalah memberikan pengetahuan/keterampilan pada ibu rumah tangga cara mengatur peralatan dan makanan dengan baik sebagai persiapan masyarakat menjadikan rumah tinggal menjadi guesthouse/homestay sehingga dapat meningkatan pendapatan masyarakat sekitar TWA Lajja.

Ketua Tim Pengabdi Dr. Slamet Widodo, S.Pd., M.Kes menyampaikan pesan kepada masyarakat yang mengikuti pelatihan table setting untuk dapat mengikuti hingga selesai sehingga masyarakat paham dan mempraktikkan sendiri materi yang disampaikan.

Ketua tim juga menyampaikan bahwa pelatihan ini baru dasar-dasarnya dan peserta diharapkan terus belajar dan mengembangkan proses table setting sehingga bisa lebih trampil dan pada akhirnya wisatawan puas dengan proses pelayanan selama berada di guesthouse/homestay sehingga wisatawan bisa kembali ke TWA Lejja dan menginap kembali guesthouse/homestay dengan membawa tamu baru.

Sesuai dengan pesan dari Rektor UNM Prof Dr. Husain Syam, MTP dalam berbagai kesempatan bahwa penelitian dan pengabdian masyarakat harus tetap terlaksana dengan penuh inovasi dan kreativitas, jangan menjadi alasan bahwa pandemi covid-19 menyebabkan pelaksanaan penelitian dan pengabdian tidak terlaksana dengan baik.

Hal tersebut juga sejalan dengan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Prof. Dr. Ir. H. Bakhrani A. Rauf, MT berpesan bahwa sebagai seorang dosen berkwajiban melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi yang salah satunya dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat dengan kata lain seorang dosen harus dapat memberikan manfaat seluas-luasnya kepada masyarakat baik dalam pengetahuan, keterampilan sehingga memberikan perubahan positif pada masyarakat.

Sekertaris Desa Ukas, S.Kom mewakili Kepala Desa Bulue menyampaikan bahwa Pemerintah Desa Bulue sangat berterima kasih atas kedatangan tim pengabdi dari UNM.

“Ini merupakan kegiatan yang ditunggu-tunggu masyarakat terkait table setting. Selain itu kegiatan dapat meningkatkan pelayanan kepada wisatawan 6ang datang ke Kabupaten Soppeng khusus TWA Lejja,” katanya.

Direktur Perusda Soppeng Muhammad Jufri, S.Psi menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini sangat ditunggu terkait pendidikan sadar wisata kepada masyarakat sehingga masyarakat disekitar TWA Lejja nantinya wajib senyum dan ramah kepada wisatawan, sehingga wisatawan akan datang kembali.

Pihak Perusda Kabupaten Soppeng menyatakan TWA Lejja menjadikan tempat wisata andalan di Soppeng dan Sulawesi Selatan dengan memaksimalkan keterlibatan masyarakat sekitar sehingga meningkat kesejahteraan masyarakat.

Sedangkan Plt Kadis Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Soppeng, Drs. Arif Dimas, M.Si menyampaikan pemerintah Soppeng sangat senang dan mengharapkan tidak saja di TWA Lejja tapi bisa dilakukan di tempat wisata yang lainnya sehingga kabupaten soppeng lebih dikenal lebih luas melalui destinasi wisata yang ada.

Pelaksanaan pengabdian tersebut tim Pengabdi juga menyerahkan bingkisan peralatan praktikum dan topi khas Soppeng yang memiliki kekhasan khusus yang terinspirasi dari keberadaan kelelawar yang hidup berdampingan dengan masyarakat Kota Soppeng dan TWA Lejja yang berada di pengunungan.

Pelaksanaan pengabdian kali ini melibatkan 3 mahasiswa dan 3 dosen dengan harapan bagi mahasiswa dapat memanfaatkan kegiatan tersebut untuk mengabdi dan mendidik masyarakat dibidang table setting.

Pelaksanaan ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 26 September 2020 di Baruga TWA Lejja. Materi pelatihan saat pengabdian antara lain, folding napkin (dekorasi serbet makan) dan Table Setting (pengaturan peralatan dan makanan). Metode pelaksanaan pelatihannya menggunakan metode demonstrasi dan peran aktif dari peserta dalam pelatihan.

Pada saat pelaksanaan peserta yang hadir sebanyak 50 orang peserta yang berasal dari masyarakat Desa Bulue, pengelola TWA Lejja, kelompok sadar wisata Desa Bulue. Pada sesi tanya jawab pada akhir pelatihan para peserta puas terhadap pelatihan karena peserta dilibatkan langsung table setting. Para peserta berjanji terus menerapkan hasil latihannya.