3 Dosen FBS UNM Teliti Tindak Tutur Anak Panti Asuhan

Dosen Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar(UNM) melaksanakan penelitian di panti asuhan di Kabupaten Takalar.

Penelitian itu untuk mengkaji tindak tutur bahasa panti asuhan sebagai fenomena yang unik.

Penelitian ini dilakukan oleh Dr Idawati Garim, Dr Nurlela Latief, dan Prof Kisman Salija. Hal ini dilakukan mengingat tindak tutur yang terjadi di panti asuhan tersebut bervariasi dan beranekaragam.

Hal tersebut terjadi karena latar belakang anak-anak panti asuhan yang berasal dari suku, budaya, dan bahasa yang berbeda.

Menurut Dr Idawati Garim, dengan adanya penelitian ini bisa semakin memperkukuh pertahanan bahasa Indonesia.

Menurut Dr Idawati Garim, dengan adanya penelitian ini bisa semakin memperkukuh pertahanan bahasa Indonesia.

“Poin paling penting penelitian ini adalah menjaga eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi yang baik. Kami mengajar anak-anak panti asuhan agar mengerti dengan baik dalam berkomunikasi antara satu dengan lainnya,” pungkas Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia ini, Jumat (7/8/2020).

Sementara itu, Prof Kisman Salija memaparkan, bersama dengan koleganya memilih dua panti asuhan binaan, yakni Panti Asuhan Mega Mulia dan Annur Rahman yang ada di Kabupaten Takalar.

“Kabupaten ini merupakan kabupaten yang multikultural, multietnis, multiagama, multibahasa, dan lainnya sehingga tindak tutur yang digunakan berbeda-beda. Termasuk anak-anak di sana perlu diedukasi untuk dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar,” terang mantan Dekan FBS UNM ini.

Lebih lanjut, Prof Kisman Salija berharap agar penelitian yang dilaksanakan sejak Juni lalu ini hasil penelitiannya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh pemerintah setempat.

Untuk membuat regulasi yang dituangkan dalam bentuk Perda mengenai penggunaan bahasa yang baik dan benar oleh masyarakat di Kabupaten Takalar pada khususnya dan ilmu linguistik pada umumnya.

“Selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan baik terhadap anak-anak panti asuhan maupun pencinta bahasa, peneliti, dan akademisi mengenai tindak tutur sebagai wujud dari pemertahanan bahasa yang ada di daerah ini,” kata dia.

“Jadi, penelitian ini tidak hanya bermanfaat terhadap anak-anak panti tetapi juga bermanfaat terhadap masyarakat umum. Hasil temuan penelitian ini nantinya dapat memberikan informasi kepada siapapun mengenai jenis tindak tutur dan maksud tuturan,” tambahnya.