Dosen Sastra Daerah dan Teknik UNM Gelar Pelatihan Kecapi untuk Pemuda di Desa Paroto Soppeng

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Makassar yang dipimpin oleh Prof Dr H Bakhrani Rauf melalui Program Kemitraan Masyarakat, kembali menerjunkan timnya dalam merealisasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian kepada Masyarakat (PKM). 

Pengabdian kepada Masyarakat ini berupa pelatihan kecapi terhadap kelompok remaja pakkacapi Bugis yang diadakan pada 23 Juli 2021 lalu.

Pengabdian kepada Masyarakat ini berupa pelatihan kecapi terhadap kelompok remaja pakkacapi Bugis yang diadakan pada 23 Juli 2021 lalu.

Pelatihan dipimpin oleh Dosen Sastra sekaligus Ketua Pengabdi Dr Andi Agussalim AJ dan Dosen Teknik Prof Dr H Bakhrani Rauf bersama partisipan mahasiswa Muhammad Gusri Arjuna.

Dua tokoh Pakkacapi Bugis setempat, Daeng Sawaleng dan Daeng Tamrin turut diandilkan sebagai pelatih dalam kegiatan ini. 

Dengan tetap menjaga protokol kesehatan di masa pandemi, jumlah peserta pun dibatasi. 

Sejumlah remaja pakkacapi Bugis terhimpun untuk mengikuti kegiatan ini. 

Ketua Pemuda Penggerak Kebudayaan Desa Paroto Sutria membuka kegiatan sekaligus mengapresiasi pelatihan ini sebagai wujud nyata yang telah ia impikan bisa terjadi di desanya. 

Dalam kegiatan ini sungguh menarik kisah yang disampaikan tokoh Pakkacapi Bugis, Daeng Sawaleng. 

Daeng Sawaleng belajar dari pengalaman melihat pakkacapi Bugis semasa ia masih kecil. 

Dengan rasa penasaran ia pun sendiri membuat kecapi dengan menggunakan inti kayu nangka lalu merancang, memroses secara tradisional, hingga menyelesaiakan satu buah kecapi Bugisnya.

Kecapi buatannya diberi hiasan ukiran pada bagian kepala mirip anjong bola. 

Demikian pula Kisah Daeng Tamrin yang secara mandiri belajar kecapi tanpa guru.

Meskipun demikian, permainan kecapi kedua Pakkacapi ini, berhasil ditunjukkan dihadapan remaja desa Paroto. 

Andi Agussalim AJ selaku ketua dalam kegiatan pengabdian ini pun menunjukkan permainan kecapinya dalam beragam bentuk.

Seusai pertunjukan oleh dua tokoh pakkacapi Bugis dan ketua pengabdi, para remaja pun mulai menggeliat untuk bisa bermain lebih fasih seperti yang baru saja ditontonnya. 

“Pada kesempatan itulah, mereka dilatih dari teknik dasar hingga teknik menengah guna menguasai permainan kecapinya,” kata Andi Agussalim AJ dalam keterangan resmi yang diterima Tribun Timur, Sabtu (7/8/2021). 

Menurutnya antusias remaja dalam pelatihan ini sangat baik. 

Hal ini membuat Sutria termotivasi terus mendorong remaja Desa Paroto belajar lebih intensif kepada tokoh Pakkacapi Bugis setempat sebagai kelanjutan dari pelatihan ini.

“Semoga Program Kegiatan Mitra semacam ini dapat dilanjutkan di tahun berikutnya dengan jumlah peserta yang lebih besar lagi,” kata Sutria. (*)