Universitas Negeri Makassar Melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat dengan Memberikan Pelatihan Literasi Numerasi kepada Guru SD Inpres Boollangi 1

Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali melaksakanakan pengabdian masyarakat. Kali ini menyasar guru SD Inpres (SDI) Bollangi 1, Gowa.

Ketua Pelaksana Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat UNM, Bobby Poerwanto mengatakan kegiatan yang dihelat 5 September 2023 itu untuk meningkatkan kapasitas numerasi guru.

“Sesuai dengan peraturan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemdikbudristek dengan nomor 0340/B/HK.01.03/2022 tentang kerangka kompetensi literasi dan numerasi bagi guru pada sekolah dasar,” kata Bobby dikutip dari keterangan resmi, Kamis (7/9/2023).

Ia mengungkapkan, kemampuan numerasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengaplikasikan konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung di dalam kehidupan sehari-hari. Seperti di rumah, pekerjaan, dan partisipasi dalam kehidupan masyarakat dan sebagai warga negara) dan kemampuan untuk menginterpretasi informasi kuantitatif.

“Dengan meningkatnya kapasitas numerasi guru, maka diharapkan dapat berdampak pada peserta didik sehingga menghasilkan generasi melek numerasi,” ujarnya.

Kemampuan ini, kata dia, ditunjukkan dengan kecakapan terhadap bilangan dan menggunakan keterampilan matematika secara praktis untuk memenuhi tuntutan kehidupan. Juga merujuk pada apresiasi dan pemahaman informasi yang dinyatakan secara matematis, misalnya grafik, bagan, dan tabel.

Bobby mengungkapkan, kegiatan tersebut sebagai salah satu bentuk kontribusi yang dilakukan oleh tim pelaksana yang berasal dari Prodi Statistika dan Prodi Pendidikan Matematika FMIPA UNM, serta berkolaborasi dengan dosen bidang studi Pendidikan Matematika dari Institut Kesehatan Pelamonia KESDAM VII/Wirabuana.

Kegiatan dimulai dengan pembukaan oleh Bapak Muhammad Kasim selaku Kepala Sekolah, lalu dilanjutkan dengan kegiatan penyampaian materi. Dibawakan oleh Bobby sendiri.

Materi yang dibawakan terkait dengan kompetensi literasi numerasi guru untuk level berkembang dan layak. Keterampilan numerasi dibutuhkan dalam semua aspek kehidupan, baik di rumah, di pekerjaan, maupun di masyarakat

“Dalam kehidupan sehari-hari, ketika berbelanja atau merencanakan liburan, meminjam uang dari bank untuk memulai usaha atau membangun rumah, semuanya membutuhkan numerasi,” ujarnya.

Dalam kehidupan bermasyarakat, ia bilang tiap orang perlu memahami informasi, misalnya, mengenai kesehatan dan kebersihan. Dalam kehidupan bernegara, informasi mengenai ekonomi dan politik tidak dapat dihindari. Semua informasi tersebut biasanya dinyatakan dalam bentuk numerik atau grafik.

Selain itu, guru juga dalam membelajarkan numerasi kebanyakan langsung pada penggunaan operasi aritmatika tanpa melalui konteks dan kasus penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

Lalu materi kedua dibawakan Ardani Samad, S.Pd., M.Pd, tentang kompetensi literasi numerasi guru untuk level cakap dan mahir. Pada sesi ini guru diajarkan bagaimana membedakan kemampuan matematika dasar dan kemampuan matematika dalam membelajarkan numerasi.

“Setelah membahas mengenai kemampuan literasi numerasi guru pada 4 level sesuai dengan Perdirjen GTK tentang Kerangka Kompetensi Literasi dan Numerasi bagi Guru pada Sekolah Dasar, materi dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan alat peraga numerasi yang dibawakan oleh Dr. Fajar Arwadi, S.Pd., M.Sc,” ucap Bobby.

Pada sesi ini narasumber mendemonstrasikan pembuatan alat peraga sederhana dalam menentukan KPK dan FPB dari beberapa bilangan dengan dibantu fasilitator dari dosen dan mahasiswa.

“Kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik berkat dukungan dari pimpinan UNM, Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) UNM serta bantuan pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian pada Masyarakat (DRTPM) Kemdikbudriste,” tandasnya.
(Arya/Fajar)