PKM LP2M UNM Gelar Bimtek Berbasis Modul Proyek untuk Guru SMP di Jeneponto

Program Kemitraan Masyarakat (PKM) LP2M UNM menggelar Bimtek dengan tema Pengembangan Modul Proyek Mendukung Kurikulum Merdeka, Sabtu (11/11/2023) di Aula Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jeneponto.

Program ini didukung penuh oleh Prof. Bakhrani Selaku Ketua LP2M UNM. Sementara Dr. Arnidah bertindak selaku ketua Tim PKM bersama Dr. Citra Rosalyn Anwar.  Kegiatan Bimtek tersebut menyasar Guru SMP di Kab. Jeneponto dan diikuti oleh 20 Peserta yang terdiri dari Guru yang mewakili 20 Sekolah Menegah Pertama dalam lingkup Kab. Jeneponto.

Bimtek ini dibuka secara resmi oleh Kadisdikbud Jeneponto H. Uskar Baso.

Ia mengungkapkan harapannya agar peserta Bimtek dapat menularkan ilmu yang diperoleh untuk menggerakkan guru yang lain. Terkhusus peserta yang masuk dalam anggota MGMP yang dorong untuk terlibat aktif dan berkreasi. “Selain itu, kedepannya lebih fokus untuk memprioritaskan kompetensi guru-guru,” ujarnya.

Sementara Dr. Arnidah mengungpakan kegiatan Bimtek ini adalah bagian dari realisasi pengabdian dosen kepada masyarakat. “Tenaga Dosen perlu memenuhi dan melaksanakan 3P, yaitu Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian.” ungkapnya.

Bimtek ini menghadirkan narasumber dari salah satu sekolah Advokasi di Kabupaten Pangkep, Jayadi DT.  Ia memaparkan materi yang berfokus pada Program P5. Metode diskusi menjadi awal oleh Narasumber untuk memantik peserta Bimtek membahas kenaikan kelas siswa.

Berkenaan dengan capaian umum pembelajaran dan penerapan Program P5 (Proyek Penguatan Profil  Pelajar Pancasila). P5 diperuntukkan memunculkan karakter yang diharapkan dalam satuan pendidikan.

Ia juga mengatakan bahwa Program P5 memiliki Fasilitator pada masing-masing sekolah siap laksana dengan syarat telah mendapatkan sertifikat Fasilitator P5. Kebaikan dari P5 itu sendiri, guru bebas bereksplorasi untuk memandu siswa dlm berkreasi menemukan solusi dengan tetap memberikan pemantik ide dari siswa untuk terlibat langsung dalam penyelesaian masalah pendidikan di sekolah.

Kegiatan pembelajaran masa kini termasuk pembelajaran  yang berdiferensiasi.  P5 merupakan Kokurikuler yang tidak untuk dimasukkan ke intrakurikuler.  Tema P5 ditentukan berdasarkan hal yang paling penting dan sesuai dengan masalah. Pun menyentuh permasalahan lokal dan menempatkan siswa sebagai bagian dari solusi.

P5 hadir untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi di sekolah. Namun perlu dipahami bahwa siswa hadir sebagai bagian dari solusi, bukan sebagai bagian dari masalah. Kemudian sampai pada Aksi yg melibatkan siswa. Maka Guru akan lebih aktif menulis dan membaca.

Diskusi dalam Bimtek ini berlangsung dengan model komunikasi segala arah. Peserta yang terdiri dari Guru SMP ini sangat antusias dalam mengikuti materi Bimtek yang diberikan.

“Kegiatan ini sangat membantu dalam persiapan perencanaan penerapan P5 di sekolah.  Di sini lebih jelas caranya memilih blok atau per minggu dalam penerapannya nanti,” ungkap Dra. St. Syamsiah  UPT SMPN 2 Bangkala Barat.