PKM Teknologi Sederhana Ramah Lingkungan Membuka Jalan Kelompok Tani Mattongang-Tongang Pinrang ke Era Ekonomi Digital

Kelompok Tani Mattongeng-Tongeng di Kabupaten Pinrang telah mengambil langkah besar dalam mengadopsi teknologi sederhana ramah lingkungan dalam pengolahan dan pemasaran hasil kebun mereka. Mereka adalah kelompok mitra dari Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang diketuai Dr. Hasri, M.Si dari UNM.

Selanjutnya anggota Prof. Syafruddin Side (UNM) serta Sri Nur Qadri dari Universitas Muhammadiyah Parepare. PKM ini juga melibatkan lima mahasiswa dari jurusan matematika dan kimia yaitu Seto Sutadi, Sahratun Nisa, Nadila, Lindawati, Muhariani Dahlan, Sri Auliyah S dan Muh. Ishaq Firdaus.

Kegiatan pengabdian masyarakat (PKM) ini telah mendapat dukungan berupa pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DTRPM). Melalui berbagai tahapan, mereka berhasil mengembangkan model bisnis yang lebih berkelanjutan dan memanfaatkan teknologi sederhana yang mudah diakses oleh anggota kelompok tani mereka.

Salah satu testimonial disampaikan Ketua Kelompok Tani Mattongeng-Tongeng, Muhammad Tahir. Ia menceritakan bagaimana penggunaan teknologi sederhana telah membawa perubahan positif dalam usaha mereka. Dimana sebelumnya mereka kesulitan dalam mengelola hasil kebun dan memasarkannya dengan harga yang baik.

“Tetapi berkat PKM ini, kami belajar cara menggunakan aplikasi berbasis ekonomi digital yang membantu kami mengelola stok dan harga dengan lebih efisien,” ujarnya. Ketua Tim PKM, Dr. Hasri S.SI., M.Si menjelaskan bahwa inisiatif ini memiliki dampak jauh lebih besar daripada sekadar peningkatan pendapatan.

Pihaknya fokus pada pengembangan teknologi sederhana yang dapat digunakan petani di seluruh daerah. “Dengan cara ini, kami berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan sekaligus memberikan manfaat ekonomi kepada kelompok tani,” kata Hasri.

Sementara salah satu anggota tim PKM, Prof Syafruddin Side menyebutkan pentingnya pendidikan dan pelatihan ini. Mereka bekerja sama dengan kelompok tani memberikan pelatihan tentang penggunaan aplikasi berbasis ekonomi digital. “Sehingga mereka dapat mengoptimalkan penggunaannya,” kata Prof Syafruddin.

Anggota tim PKM lainnya, Sri Nur Qadri menekankan peran penting wanita dalam pengolahan dan pemasaran hasil kebun. Keberhasilan PKM Teknologi Sederhana Ramah Lingkungan ini juga menciptakan semangat kolaborasi yang kuat antara kelompok tani dan tim penelitian. Mereka berencana terus mengembangkan inovasi baru dan memperluas dampak positifnya ke komunitas lainnya.

Selain itu, penerapan teknologi sederhana dan berbasis ekonomi digital ini juga membuka peluang baru bagi kelompok tani Mattongang-Tongang dalam mengakses pasar yang lebih luas. Dengan aplikasi berbasis ekonomi digital, mereka dapat memantau permintaan pasar, mengatur pengiriman dengan lebih efisien, dan meningkatkan kualitas produk mereka.

PKM Teknologi Sederhana Ramah Lingkungan ini adalah contoh nyata bagaimana inovasi dapat mengubah kehidupan masyarakat. Dengan kombinasi antara tekad petani, pengetahuan dari tim penelitian, dan dorongan dari pemerintah setempat, proyek ini telah membawa dampak signifikan pada ekonomi dan lingkungan.